Nuraliyah Oh Nuraliyah

 

PASANGKAYU, MEDIAEKSPRES.id – Mewakili provinsi sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, tentu merupakan hal prestise bagi seluruh anak bangsa. Tak terkecuali Nuraliyah.

Siswa asal Pasangkayu itu merupakan cadangan Paskibraka putri perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar) di Hari Kemerdekaan tahun ini.

Dia memang menjadi pilihan kedua di bawah Kristina — siswa asal Kabupaten Mamasa. Namun sebuah peristiwa terjadi pada detik-detik keberangkatan kontingen Sulbar.

Nuraliyah

Hinggap bak langau, titik bak hujan. Kristina terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab Laboratorium BPOM Mamuju.

Artinya, siswi asal Mamasa itu batal berangkat — dan — tentunya — utusan Paskibraka putri perwakilan Sulbar bakal diwariskan kepada Nuraliyah.

Anehnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar justru memberangkatkan siswi yang juga asal Mamasa, Anggi. Nuraliyah pun harus gigit jari.

Hal ini membuat keluarga Nuraliyah geram. Pihak Dispora pun dianggap diskriminatif.

“Kami tidak pernah dikonfirmasi untuk berangkat (ke Jakarta). Saya tahu info ini hari Selasa (27/7), pas jadwal keberangkatan mereka,” ungkap ayah Nuraliyah, Sukri melalui sambungan telepon, Rabu, 28 Juli 2021.

Sukri mengaku siap melengkapi berkas administrasi termasuk hasil tes swab, andai ada pemberitahuan dari pihak Dispora.

Ia menyesalkan sikap provinsi yang tidak segera menghubungi dirinya. Padahal, Sukri menyebut, anggota Paskibraka Sulbar baru berangkat tanggal 27 Juli 2021 lalu.

Hal ini justru bertentangan dengan pernyataan Kadispora Sulbar, Hamzih yang menyatakan kontingen Sulbar berangkat pada Sabtu, 24 Juli 2021.

“Seandainya kami langsung diberitahu saat hasil tesnya Kristina keluar, kami pasti bisa lengkapi berkas. Toh, masih ada jedah dua hari,” kesal Sukri.

Jadwal sebenarnya keberangkatan Paskibraka Sulbar itu diketahui Sukri dari oknum Dispora Sulbar sendiri.

“Saya cari tahu ke dinas kabupaten, baru mereka mengaku wakil putri positif covid. Kemudian saya cek ke provinsi, mereka bilang hari Selasa berangkat,” imbuhnya.

Sukri pun menyikapi masalah ini secara serius. Dia mengaku sudah mengadukan masalah tersebut ke Ombudsman, termasuk memasukkan laporan di Polda Sulbar.

Ia juga telah berkoordinasi dengan keluarga Kristina untuk membongkar dugaan pemalsuan hasil tes swab yang menyatakan siswi asal Mamasa itu positif Covid-19.

“(Kristina) tes di Mamuju hasilnya positif, setelah tes di Makassar malah negatif. Berarti ada indikasi di Mamuju itu dilakukan pemalsuan,” yakinnya.

Sebelumnya, Kadispora Sulbar, Hamzih telah meminta kebijakan pusat untuk menunda keberangkatan Kristina dan Arya hingga satu minggu ke depan, namun pihak Istana Negara menolak permintaan itu.

Baca juga: 

Kadispora Sulbar soal Paskibraka Batal ke Jakarta: Saya Sempat Berdebat Orang Pusat!

 

Video : Polemik Paskibraka, Utusan Sulbar Batal Berangkat Karena Covid

 

Comment