FPPI Keluarkan Pernyataan Sikap soal Polemik Penyintas Gempa

MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju mengeluarkan pernyataan sikap terkait polemik masyarakat penyintas gempa Sulawesi Barat (Sulbar).

Menurut FPPI, secara umum masih banyak warga terdampak bencana belum kembali bekerja atau melakoni profesi mereka sebelumnya. Salah satunya cleaning service yang sudah tidak akan digunakan lagi di gedung pemerintahan Sulbar.

“Ini menurut kami adalah keputusan sepihak dari pemerintah Provinsi Sulbar,” sebut FPPI dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Februari 2021.

Selain itu, gempa dan longsor yang melanda Sulbar pada 15 Januari 2021 lalu, tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga memberi dampak negatif bagi petani, nelayan dan pekerja lainnya, seperti pedagang, buruh, tukang ojek dan cleaning service.

Petani merupakan salah satu profesi yang paling merasakan dampak dari bencana karena banyaknya lahan pertanian mereka yang rusak akibat longsor. Sementara untuk nelayan, dampak paling jelas terlihat adalah pendapatan berkurang diakibatkan sebagian besar belum berani melaut dan lebih memilih bertahan di tenda pengungsian.

Dari kondisi tersebut, FPPI Pimkot Mamuju memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk memperbaiki penghidupan warga terdampak bencana dan pemulihan ekonomi secara cepat, terutama masalah profesi masyarakat yang mendesak.

Pemerintah diharap memberikan modal bantuan usaha agar warga bisa memulai kembali pekerjaan mereka.

“Pemerintah harus memperhatikan pemulihan ekonomi, jangan hanya menghabiskan APBD untuk pelayanan tidak penting apalagi perjalanan dinas serta belanja rutin yang tidak efektif,” sebut FPPI.

“Berikan APBD untuk pemulihan ekonomi, ingat warga tidak hanya kehilangan tempat hidupnya tapi juga kehilangan pekerjaan,” tegas mereka.

FPPI Mamuju juga mendesak pemerintah agar pro-aktif dalam melihat situasi para penyintas gempa. Hingga saat ini, nasib masyarakat dinilai masih terkatung-katung di pengungsian.

Kondisi tersebut dikhawatirkan akan kembali menelan korban meninggal di lokasi pengungsian.

Untuk diketahui, data kerusakan rumah di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang  sebanyak 3.844, dan rusak berat  sebanyak 2.051.

Sedangkan data kerusakan rumah di Kabupaten Majene sebanyak 5.929, terdiri dari rusak ringan sebanyak 1.656, rusak sedang  1.538, dan rusak berat  sebanyak 2.735.

Editor: Mediaekspres.id

“Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna.”

Aristoteles

Comment