Prof Zhudan, Sebuah Fenomena Demokrasi yang Santun

Sebuah fenomena menarik dengan berakhirnya masa jabatan gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zhudan arif Fakhrullah, yang berakhir 12 mei 2024.

Kami menyaksikan hampir semua status media sosial merasa sedih dengan berakhirnya jabatan beliau. Dan mayoritas masyarakat mengharapkan masa jabatan beliau diperpanjang. Sejak kemarin penulis mendapat beberapa Wa dari tokoh agama, akademisi, ASN dan bahkan penjual di pasar yang mwngagumi sosok beliau, dan berharap jabatan beliau diperpanjang.

Sy tertarik membahas hal ini dalam tinjauan demokrasi yang hangat saat ini.

Ketika jokowi menunjuk pj di hampir seluruh wilayah, ada pesimisme pribadi, mampukah sosok Pj. yang nota bene bukan pilihan rakyat meraih simpati dari warga?

Seiring berjalannya waktu. Prof Zhudan membantah pesimisme kami, beliau memberi harapan besar, dan menjadi solusi demokrasi kedepannya.

Bahwa demokrasi yang ada sekarang (Pemilihan langsung) perlu ditinjau kembali. Bahwa ternyata penunjukan langsung juga mampu mewujudkan harapan masyarakat dan bahkan meraih cinta dari masyarakat apabila yang ditunjuk sosok mumpuni sekaliber Prof. Zhudan.

Kedepan nya demokrasi perlu dikembangkan dalam konteks kedaerahan dan kearifan lokal.

Kata kuncinya, penunjukan langsung akan menciptakan kesejahteraan rakyat, apabila yang di tunjuk sosok yang punya empati dan politikal will untuk mensejahterakan dan mendedikasikan hidupnya untuk rakyat.

Terima kasih prof. Bangga pernah dipimpin sosok seperti anda.

Penulis ;

Makdoem Ibrahim, S. Th. I., MA (Ketua Umum Lembaga Dakwah Darul As’ adiyah Kab. Mamuju)

Comment