Bercinta Sebelum Pertandingan Olahraga, Baik atau Buruk?

MEDIAEKSPRES.ID – Piala Dunia 2018, sejumlah pelatih menentukan larangan unik untuk timnya: dilarang berhubungan seks selama turnamen berlangsung! Larangan semacam ini sudah biasa diterima para pemain, tapi apakah seks sebelum pertandingan benar-benar buruk?

Ada beberapa cerita unik, termasuk pengakuan para pemain yang pernah mengalaminya secara langsung. Sebagian kecil mengakui seks mengganggu, tapi justru lebih banyak yang merasa hubungan seks membantu mereka bermain lebih baik.

Kembali ke Piala Dunia 2018, saat itu Timnas Inggris tampil cukup baik sebelum tersingkir di fase gugur. Uniknya, bos Inggris, Gareth Southgate, ternyata tidak memberlakukan peraturan larangan berhubungan seks dalam timnya.

Memang saat itu tim Inggris berkumpul bersama di hotel tim, tapi mereka masih bisa bertemu dengan istri dan pacar mereka. Saat itu, istri Jamie Vardy, Becky, mendukung keputusan Southgate yang membebaskan para pemain.

“Tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan hubungan seks menghambat kinerja. Sebaliknya, mungkin itu justru mendongkrak performa,” kata Becky.

Ronaldo Nazario: Seks Bagus

Legenda Brasil, Ronaldo Nazario, pernah melontarkan komentar yang bikin geger. Dia mengaku bahwa bersebadan sebelum pertandingan membuatnya bisa bermain lebih baik.

Mungkinkah seks jadi penyebab Ronaldo tampil impresif, bahkan dianggap sebagai salah satu striker terbaik di dunia sepanjang masa? Tidak ada yang tahu, yang jelas dia jago mencetak gol.

“Saya pernah beberapa kali berhubungan seks sebelum pertandingan. Itu membantu Anda berkonsentrasi. Biar begitu, tidak semua pelatih mengizinkan Anda berhubungan seks sebelum pertandingan,” kata Ronaldo pada tahun 2011 lalu.

“Saya menyadari bahwa pada beberapa pertandingan, saya bisa bermain lebih baik karena sebelumnya smpat berhubungan seks.”

Goerge Best: Jangan Satu Jam Sebelumnya!

Sebelum Ronaldo, sudah ada George Best yang membantah bahwa bersetubuh bisa membuatnya tampil buruk. Dia justru bermain baik setelah berhubungan skes, tapi mungkin lebih baik tidak melakukannya satu jam sebelum pertandingan.

“Saya jelas tidak pernah merasa hal itu [hubungan seks] memengaruhi performa saya,” buka Best.

“Mungkin sebaiknya jangan melakukannya satu jam sebelumnya.”

Kevin Trapp Mungkin Kelelahan

Jika dua pemain di atas mengatakan seks tidak berpengaruh, ada pernyataan kontra yang dilontarkan partner kiper PSG, Kevin Trapp.

Kevin Trapp

Sang kekasih, Izabel Goulart, mengatakan bahwa kemungkinan Trapp tampil buruk dan doyan cedera karena hubungan asmara mereka yang benar-benar membara.

Goulart merupakan model seksi yang pernah berkerja untuk Victoria’s Secret Angel. Dia mengatakan bahwa hubungan seksnya bersama Trapp benar-benar hidup.

Hasil Riset

Mendengar komentar pemain saja mungkin tidak cukup untuk menarik kesimpulan. Untuk, itu, ada hasil riset yang bisa dijadikan landasan. Masih menurut The Sun, salah satu partner seksolog mereka, Dr. Pam, menjelaskan bahwa hubungan seks sebelum pertandingan sebenarnya tidak berpengaruh, data mengonfirmasi itu.

“Hasil riset membuktikan bahwa seks sebenarnya tidak benar-benar membuat fisik kelelahan. Tentu dengan syarat Anda tidak menjalain sesi seks yang bakal membuat penggemar Fifty Shades of Grey bangga,” ujar Dr. Pam.

“Saya tidak berkata bahwa pemain-pemain Inggris seharusnya tidak terlalu liar di ranjang mereka daripada di lapangan. Namun, jika mereka berhubungan seks dalam rentang rata-rata, misalnya hanya 10-15 menit, riset membuktikan mereka tidak akan sampai kelelahan.”

Justru Kembangkan Performa

Senada dengan Dr. Pam, Profesor Todd Astorino pun menyimpulkan bahwa seks sebelum olahraga tidak berdampak buruk pada performa atlet. Sebaliknya, para atlet justru bisa tampil lebih baik karena sejumlah dampak positif.

“Temuan kami mendukung studi yang menyimpulkan bahwa skes sehari sebelum aktivitas olahraga tidak berpengaruh pada performa atletik,” ujar Astorino.

“Justru sebaliknya, seks bisa mengembangkan respons terhadap stres dan mengembangkan kesadaran emosional.”

dr. Boyke: Seks Bagus Tiga Hari Jelang Pertandingan 

Dokter sekaligus seksolog Boyke Dian Nugraha tidak menampik bahwa olahraga membawa manfaat bagi seks.

Menurutnya, olahraga baik untuk membakar kalori, membuat peredaran darah lancar, produksi hormon testosteron bagus hingga ereksi pun bisa bagus. Apalagi seorang atlet yang memiliki jadwal latihan rutin.

“Jalan lain seperti masturbasi atau onani lebih sah dilakukan tanpa melanggar etika atau peraturan dari pihak komite. Gejolak gairah atau horny bisa membuat orang gelisah sampai pusing sehingga perlu disalurkan.”

Boyke sendiri tak menampik adanya pengaruh positif penyaluran seksual terhadap performa seks. Hal ini juga sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian yang pernah dilakukan.

Meskipun demikian, jika menyangkut atlet, Boyke menekankan pentingnya jarak antara aktivitas bercinta dengan waktu olahraga atau pertandingan.

Ia menjelaskan seks dapat membawa manfaat optimal jika dilakukan tiga hari jelang pertandingan. Orang dapat merasakan manfaat yakni hormon dan stamina bakal optimal.

“Kalau malamnya bercinta dan keesokannya harus bertanding, ini bisa mengurangi kualitas performa olahraga,” ucapnya.

“Jika terlalu dekat, bisa bikin lemas. Biasanya setelah menyalurkan gairah ada fase relaksasi, orang bisa ngantuk, tidur, padahal mau tanding kan.”

Pro-Kontra

Berdasarkan komentar-komentar di atas, dampak hubungan seks sebelum pertandingan sepertinya bergantung pada masing-masing pemain. Ada yang terpengaruh, banyak yang tidak.

Baca juga, Cristiano Ronaldo Dikritik karena Karantina di Kampung Halaman

Jika pemain seperti Ronaldo Nazario mengaku tidak terpengaruh, tapi ada juga kasus seperti Kevin Trapp atau Kevin Prince Boateng yang bermain buruk karena terlalu banyak berhubungan seks.

Tergantung porsi, apa pun yang terlalu banyak biasanya tidak baik, seks pun demikian.

Disalur dari berbagai sumber

Editor   : Mediaekspres.id

Comment