by

Ketua PKC PMII Sayangkan Nakes RSUD Sulbar Tiga Bulan Tak Terima Gaji

MAMUJU,MEDIAEKSPRES,id – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat, saat ini diliputi keresahan karena sudah tiga bulan mereka tidak menerima gaji.

Hal itu diketahui salah satu Nakes RSUD Sulbar mengeluh, sejak bulan januari sampai maret 2023 dirinya belum terima gaji dari pihak RSUD Sulbar.

Ia merasa kesulitan untuk harus meminjam uang demi memenuhi kebutuhan hidupnya tiap hari. Terutama membayar kos.

Ia berharap dengan memasuki awal bulan ramdahan gaji mereka dapat terbayarkan.

Kejadian tersebut mendapat sorotan dari Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sulbar.

PKC PMII Sulbar sangat prihatin dengan kondisi RSUD Sulbar yang tak memperioritaskan gaji tenaga kesehatan.

Menurtnya, tenaga kesehatan adalah salah satu ujung tombak dalam perjuangan misi kemanusiaan. Ia menjelaskan di negara luar tenaga kesehatan itu dianggap sebagai pahlawan. tentunya hal ini tidak terlalu berdampak parah jika tenaga kesehatan di Sulbar  gajinya sesuai UMP/UMK.

“Jika gaji mereka tidak terbayarkan bisa saja mereka masi memiliki tabungan untuk bertahan hidup. Tetapi apa iya semua tenaga kesehatan kita gajinya sudah UMP/UMK. Terus mereka bertahan hidupnya bagaimana.

“Mereka Nakes inikan punya keluarga yang harus di biayai. Ada yang harus bayar uang indekos tiap bulan dan belum lagi saat ini harga BBM naik, biaya hidup juga makin tinggi, dari mana mereka harus menutupi biaya itu semua,” kata ketua PKC PMII Sulbar, Hamka kepada mediaekspres.id di Mamuju, Senin, (27/03/2023).

Hamka berharap Pemerintah Provinsi Sulbar dapat segera membayar hak para nakes, sehingga pelayanan di RSUD Sulbar bisa berjalan secara maksimal.

Selain itu, Hamka juga mengkritik Direktur RSUD Sulbar yang tak mampu membagun komunikasi kepada pemrov Sulbar sebagai garda terdepan untuk kesejahtraan Nakes. Apa lagi dalam sudut pandang manapun, tidak memberi hak orang, sedangkan mereka punyak hak akan hal itu.

Menurut Hamka, itu tidak dibenarkan sedangkan mereka sudah bekerja selama tiga bulan. Ia tidak di beri haknya itu, akan berdampak mereka tidak bisa bekerja secara maksimal, apa lagi kalau sampai mogok kerja kan kacau.

“Hal ini harus segera di berikan solusi oleh pihak terkait jangan sampai muncul gejolak di masyarakat yang merasa tidak mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Bagaimana mau mereka melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan hak mereka tidak di berikan,” jelas Hamka.

 

Baca Juga : Dirut RSUD Sukbar dan Tenaga Ahli Gubernur Makan Malam dengan PHS

Baca Juga : Sekrov Sulbar, Harap Dirut RSUD Sulbar Baru Dapat Menyelesaikan Persoalan Laporan Keuangan BLUD

 

Sementara Direktur RSUD Sulbar, dr. Erna saat dikonfirmasi mengenai nakes belum terima gaji, enggan untuk berkomentar. Reporter mediaekspres.id mempertanyakan kepada dr. Erna via WhatsApp sejak kemarin belum ada tanggapan hingga saat ini.

Hal senada KTU RSUD Sulbar, Musdalipa saat dikonfirmasi, juga enggan untuk menanggapi permasalahan tersebut terlalu jauh. “Iye dengan ibu direkturki pak, makasih,” ujar Musdalipa via WhatsApp.

 

Penulis : Iksan

Editor : mediaekspres.id

Comment