Kedepankan Adab, Ciri Ponpes Awaluddin Kuo

MATENG, MEDIAEKSPRES.id – Banyak orang yang berilmu mempelajari ilmu tauhid, fikih dan hadits namun tingkah laku kepada sesama, orang tua, keluarga bahkan guru, jauh dari apa yang para ulama salaf ajarkan.

Para ulama salaf hingga saat ini, tak henti-hentinya mengingatkan untuk tidak melupakan dan terus mempelejari adab dan ahlak.

Apalagi di tengah zaman milenial saat ini, butuh bimbingan, pantauan orang tua terhadap anak-anaknya. Belajar ilmu agama kepada google salah satu penyebab kemerosotan ahlak. Tanggungjawab orang tua untuk memilihkan sekolah sebagai tempat menimbah ilmu agama, terutama adab dan ahlak.

Ponpes salah satu pilihan harapan mendidik generasi yang islami cerdas bertakwa dan ber ahlak. Hal itu menjadi salah satu ciri khas pondok pesantren Awaluddin Kuo, yang perpegang kepada motto pesantren untuk tetap jaga hati, jaga lisan dan jaga perbuatan.

“Langkah awal dipondok pesantren bagaimana sikap santri lebih mengedepankan adab dari pada yang lainnya. Kemudian tahun pertama lebih mengedepankan kepada ilmu fiqih, bacaan sholat dan bacaan alqur’an,” kata ketua yayasan Ponpes Awaluddin Kuo Ustadz Erwin Haryandi, kepada Mediaekspres.id di Mamuju Tengah, Rabu (24/6/2020).

Pendiri Ponpes Awaluddin Kuo, KH. Ahmad Syarifuddin yang juga Mursyid Thariqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah

Ponpes Awaluddin, terletak di desa Kuo, Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju Tengah, didirikan pada tanggal 9 September tahun 1999. Saat ini, telah memiliki alumini sekitar 4000 orang dan untuk jumlah santri mencapai 355 baik yang sedang mondok ataupun tidak saat ini.

Ustadz Erwin bercerita, dasar didirikan Ponpes Awaluddin Kuo itu, salah satunya agar masyarakat yang tidak mampu dari segi ekonomi, dapat merasakan menimba ilmu di pesantren.

“Karena zaman dulu mau ke luar daerah biaya sulit dan jalur transportasi tidak sebagus sekarang,” urai dia

Selain itu, lanjutnya, tiga pilar tokoh pendiri Ponpes Awaluddin Kuo, salah satunya tokoh Mandar Alimudin Rajani, Tokoh Jawa eyang Subandi Antoro dan tokoh lombok KH. Ahmad Syarifuddin serta di bantu murid-murid thariqoh qodiriyah wanaqsabandiyah.

Kitab-kitab yang diajarkan kepada santri santriwati, adalah kitab kitab dasar, hanya sebagai pegangan yang berlandaskan kepada Ahlussunah wal jamaah dan mazhab imam syafi’i.

“Dan yang menjadi penarik minat dikalangan masyarakat salah satunya program tilawatil qur’an dan dakwah sebagai penopang dan pendorong untuk minat calon wali santri. Alhamdulillah ponpes awaluddin kuo selalu menjadi penyumbang peserta CCQ dalam MTQ nasional mewakili sulawesi barat dua periode berturut-turut,” Terang Ustadz Erwin

Lanjut ia berharap, alumni Ponpes Awaluddin Kuo, kedepannya dapat bermamfaat untuk masyarakat, agama dan bangsa.

Reporter: Dzakwan

Editor     : Mediaekspres.id

Quotes of the day “Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak, maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk.”

Imam Syafii

 

Comment