LSM Kembali Sorot Kasus DAK Pendidikan Sulbar

MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sulbar kembali menyorot dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Provinsi Sulbar Tahun 2020.

Sorotan tersebut muncul karena penegak hukum belum mengungkap aktor di balik dugaan aliran dana fee proyek — yang disinyalir mengalir ke salah satu oknum yang disebut dengan istilah ‘Kosong-kosong’.

“Kasus ini tak boleh berhenti, penegak hukum dalam hal ini Kejati Sulbar harus mengungkap kasus ini. Sebab kuat dugaan, dari beberapa bukti yang kami temukan, serta pengakuan orang Diknas Pendidikan Sulbar bahwa ada dugaan dana fee sebesar 10 persen mengalir kepada oknum yang di sebut Kosong-kosong,” ujar Ramadhan kepada mediaekspres.id, Sabtu (09/10/2021).

Baca juga

– Kasus DAK Pendidikan Sulbar, LAK: Kejati Harusnya Obok-obok Rujab Gubernur

Ramadhan mengurai fee yang mengalir ke inisial kosong-kosong sebesar 10 persen, 5 persen untuk sekolah, 2 persen untuk kepala bidang, dan 5 persen untuk konsultan.

Selanjutnya, untuk mendorong penegak hukum mengungkap dan menyelesaikan kasus DAK Pendidikan tahun 2020, Ramadhan akan segera mengkonsultasikan kasus DAK kepada Kejati.

Untuk diketahui, pada tahun 2020, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran DAK fisik bidang pendidikan ke Sulbar sekira Rp 203 miliar.

Adapun jumlah alokasi anggaran bidang pendidikan SMA  sebesar Rp 70.439.574.000, yang terdiri dari DAK Fisik Reguler sebesar Rp.62.370.614.000 dan DAK Fisik Afirmasi sebesar Rp.8.068.960.000. Jumlah SMA penerima sebanyak 82 sekolah yang tersebar di wilayah Provinsi Sulbar.

Bidang pendidikan SMK mendapat jatah Rp 127.188.963.000 untuk 65 sekolah. Sementara sisanya dialokasikan untuk bidang pendidikan SLB sebesar Rp 3.240.314.000.

Baca juga

– Kejati Kembali Tahan Tersangka Korupsi DAK Fisik SMA Disdikbud Sulbar

– AMPAS akan Gelar Aksi Sorot DAK Pendidikan Sulbar

Sementara tahun 2021, Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkurang dibandingkan tahun 2020. Jika tahun lalu sebanyak 127 milliar khusus DAK Pendidikan bidang SMK, tahun ini tinggal 78 milliar.

Dari 78 milliar terdiri pembiayaan fisik dan non fisik. Untuk non fisik atau biaya perlengkapan praktek sebanyak 20 milliar lebih.

Menurut Kabid SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Irham Yakub,belum lama ini, berkurangnya anggaran DAK Pendidikan tahun ini bukan disebabkan karena ada sebuah ganjaran. Tetapi berhubungan dengan pemulihan ekonomi di masa pendemi covid-19 yang terjadi saat ini.

Reporter: Ir_One

Editor : Mediaekspres.id

Anda tidak perlu mengangkat senjata dan membunuh orang seperti zaman perjuangan dulu, cukup jangan korupsi saja itu sudah cukup menolong negara kita.” 

Basuki Tjahaja Purnama

 

Comment