FPPS Bicara soal Pilkada dan Hari Sumpah Pemuda

MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Sumpah Pemuda. Khusus di Provinsi Sulawesi Barat, euforia Hari Sumpah Pemuda bakal beriringan dengan momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di empat kabupaten.

Untuk itu, Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat (FPPS) menyinggung dua momentum sakral tersebut.

Ketua Umum FPPS, Nirwansyah meminta masyarakat  menjunjung tinggi nilai demokrasi dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020.

Pihaknya berharap, momentum Pilkada Serentak menjadi langkah perjuangan perbaikan daerah, dengan tetap menjunjung tinggi niilai-nilai berdemokrasi.

“Memperjuangkan kemajuan daerah melalui momentum pilkada harus dibangun sentimen bahwa bangsa ini ingin membangun nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air,” ujar Nirwansyah di Mamuju, Minggu (26/10/2020).

Pihaknya pun meminta elit politik Sulbar untuk membangun sikap politik sehat, serta memberikan pendidikan politik  yang santun dan bermartabat sesuai adat ketimuran.

“Jangan malah membangun sentimen atau perpecahan sesama bangsa kita sendiri, demi sebuah kemenangan membela penguasa. Yang hanya memanfaatkan massa rakyat demi kepentingan pribadi mereka dan golongan,” tegasnya.

 

Sumpah Pemuda, Bukti Indonesia Lahir dari Semangat Perjuangan

Bulan Oktober adalah bulan pemuda yang ditandai dengan Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah bukti Sejarah bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan.

Menurut Nirwansyah, seluruh rakyat Indonesia seharusnya juga memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.

Dia mengatakan, kelahiran bangsa Indonesia adalah buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dan terjajah di bawah kekuasaan kolonialisme.

Kondisi ketertindasan itu, lanjutnya, kemudian menjadi semangat mendorong para pemuda untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

“Tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat hingga berhasil mencapai kemerdekaannya dan pembebasan dari belenggu kolonialisme Belanda,” urai Nirwansyah.

Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda guna membangkitkan rasa nasionalisme. Sehingga, dengan dilandasi persatuan pemuda, harus pula dijadikan momentum menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dari praktik penjajahan Neo-Imperialisme dan Neo-Kapitalisme atau “Penjajahan gaya baru”.

Lebih lanjut, kata Nirwansyah, Sumpah Pemuda harus menjadi evaluasi atas kondisi sosial masyarakat, baik secara ekonomi, politik dan budaya yang sedang carut-marut.

“Sumpah Pemuda itu harus dijadikan spirit perjuangan bahwa di tengah-tengah praktik ekonomi politik kapitalistik yang berselingkuh dengan para elit-elit politik di negeri ini, bangsa harus diciptakan dengan memiliki masyarakat yang sejahtera, mandiri secara ekonomi, partisipatif secara demokrasi, dan berkepribadian secara kebudayan,” jelasnya.

Olehnya itu, Ketua FPPS mengajak seluruh elemen untuk menjaga keutuhan bangsa dari upaya kelompok pemecah belah, penggantian ideologi Pancasila, isu SARA, makar atau penggulingan pemerintah dan radikalisme.

Reporter: Shermes

Editor     : Mediaekspres.id

“Hal terpenting bagi seorang pemuda adalah membentuk kehormatan, reputasi dan karakter.”

John D.Rockefeller

Comment