PW GP Ansor Sulsel, Tarik Pasukan Banser Dari Posko Induk GP Ansor Sulbar

MAMUJU-MEDIAKESPRES.id- Sejak 16 Januari 2021, sebanyak 30 Pasukan Banser Tanggap Bencana (Bagana) Satkorwil Banser Sulsel berada di Posko Induk GP Ansor Sulbar secara bergantian.

Mereka bergerak satu komando dalam misi kemanusiaan pasca gempa bumi 15 Januari 2021 lalu, mulai dari membawa logistik dari Sulsel hingga bantuan rescue, logistik dan kesehatan.

Penarikan pasukan Banser Sulsel ini, dikarenakan masa tanggap darurat sudah berakhir pada 4 Februari 2021 dan dilanjutkan dengan masa transisi darurat menuju pemulihan.

“Tadi pagi tiba di posko Induk Banser Tanggap Bencana di Sulawesi Barat. Masa tanggap Darurat telah usai, saatnya personil Bagana Sulawesi Selatan ditarik kembali ke barak dan melanjutkan agenda lain. Masa recovery menunggu petunjuk selanjutnya dan peran apa yang akan dilakukan. Tapi Bagana Sulbar masih tetap Stay 24 jam di posko Relawan sampai bulan April,” ujar Ketua GP Ansor Sulsel, Rusdi Idrus kepada mediaepsres.id di Mamuju, Sabtu, (06/02/2021).

GP Ansor Sulsel bersama Ansor Sulbar bergerak ke kediaman Asisten 1 Provinsi Sulbar, M. Natsir untuk memberikan rekomendasi dari dari kajian dan analisa tim GP Ansor selama pasca bencana agar menjadi penanganan yang strategis bagi pemerintah Provinsi Sulbar.

“Ucapan permohonan maaf dari kami, GP Ansor Banser karena kurang lebih 1 bulan di Sulbar, melakukan pengorganisasian jadi relawan untuk korban gempa. Kami mohon maaf ada informasi hal-hal yang tidak berkenan. Yang pasti misi kita ini terhadap kemanusiaan sesuatu yang sangat utama. Sekali lagi kami mohon maaf. Selain itu, kami ucapkan terimakasih kepada pemrov Sulbar karena telah menerima kami selama hampir satu bulan di Provinsi Sulbar,” ujar Rusdi

Sementara itu, Asisten 1 Provinsi Sulbar, M. Natsir juga menyampaikan hal yang sama. Ucapan permohonan maaf dan terimakasih setinggi-tingginya. Atas kehadiran GP Ansor di Sulbar. Semoga apa yang dipersembahkan GP Ansor mendapat imbalan pahala dari Allah SWT.

“Kita harus banyak belajar dari musibah ini. Kita tiap hari mendengar cacian masyarakat. Bahkan ada kata-kata yang kura baik. Namun itu hal biasa karena itu adalah ekpresi masyarakat dan itu wajar-wajar saja,” jelasnya

Reporter : Chandraqa
Editor: mediaekapres.id

“Sigap dalam membantu korban bencana itu bagian dari hati nurani yang terdalam”

NN

Comment