Balada Petugas Medis di Pelosok Mamasa, Hadapi Pendatang tanpa APD

MAMASA, MEDIAEKSPRES.ID – Kondisi memprihatinkan dialami petugas medis Kabupaten Mamasa. Di tengah pandemi Corona, mereka harus berjibaku menghadapi gelombang pendatang tanpa Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.

Setelah corona virus disease (Covid-19) merebak di Indonesia, pemerintah menginstruksikan untuk tidak melakukan kegiatan yang mengundang keramaian. Alhasil, aktifitas publik seperti sekolah dan perusahaan diliburkan.

Hal itu menyebabkan sebagian masyarakat asal Mamasa yang ada di kota, memilih pulang sementara ke kampung halaman. Gelombang pendatang tak terelakkan.

Sejumlah desa pun berinisiatif mendirikan posko, guna mengidentifikasi kondisi setiap orang luar yang masuk ke wilayahnya.

Sayangnya, petugas medis yang ditempatkan di posko tidak dilengkapi dengan APD. Mereka harus menghadapi para pendatang tanpa fasilitas memadai.

“Kami hanya pakai masker, itu pun maskernya dipakai berkali-kali karena cuma satu,” kata salah satu petugas medis di Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa yang enggan diungkap identitasnya, Selasa (31/3/2020).

Padahal, para pendatang tersebut berasal dari wilayah zona merah, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa.

Perawat tersebut meminta pemerintah tidak menyepelekan petugas medis yang ada di daerah. APD harus disalurkan ke pelosok.

“Pemerintah tolong jangan sepelekan kami di pelosok ini!” pintanya.

Dari pantauan wartawan, dari beberapa titik posko di Kecamatan Bambang, ada petugas medis yang hanya menggunakan jas hujan (mantel) sebagai pelindung diri.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) wilayah Sulbar, Harman mendesak pemerintah agar memprioritaskan penyaluran APD ke Puskesmas.

Alasannya, Puskesmas merupakan tujuan pertama masyarakat jika merasakan gejala penyakit.

“Di tengah kasus Corona ini, kami minta pemerintah lebih memprioritaskan APD ke Puskesmas,” kata Harman.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulbar telah menyalurkan 2.000 pieces APD ke seluruh rumah sakit dan Puskesmas yang ada di Sulbar.

“Tiap kabupaten mendapat jatah 125 pieces, sisanya di provinsi,” kata Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Sulbar, Darno Majid, belum lama ini.

Kadis Kesehatan Mamasa, dr. Hajai mengaku sudah menerima 125 pieces APD dari Pemprov Sulbar. Namun, dirinya tidak menjelaskan secara detail sistem penyaluran ke pelosok kabupaten.

Reporter: Harly

Editor     : Mediaekspres.id

Comment