MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Anggota Komisi IV DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Ahmad Ikhsan Syarif tak terima apabila penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 yang rencananya sebagian diperuntukkan untuk pembangunan jalan Martadina–Tappalang Barat keluar dari rencana awal.
Hal itu disampaikan Ikhsan Syarif lantaran ada keinginan pemerintah untuk mengurangi volume pekerjaan.
“Jadi ada keinginan mereka untuk menggeser ke dekat sini saja (dekat kantor DPRD Sulbar). Jadi hanya memperbaiki yang rusak ringan dekat sini,” ungkap Ikhsan setelah mendapat keterangan langsung dari pihak PUPR Sulbar, Rabu (08/09/21).
Olehnya itu, Ikhsan Syarif meminta gubernur dan PUPR untuk tetap konsisten pada rencana awal. Sebab kata Ikhsan yang ingin dikerjakan PUPR tidak terlalu urgen.
“Karena yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini wilayah batas Tappalang Barat atau antara Lebani dan Tappandullu,” sambung Ikhsan.
Dijelaskan, dalam dokumen perencanaan awal, pemerintah merencanakan untuk menganggarkan pembangunan jalan Martadina–Tappalang Barat melalui dana PEN sebesar Tujuh Puluh Milyar 250 Juta. Termasuk di dalamnya pembangunan dua jembatan, plat dekker dan pengaspalan sepanjang 13 kilometer atau 13.000 meter.
“Nah kalau ini di rubah sesuai keinginan pemerintah. Otomatis pembangunan jembatan dan plat dekker akan hilang. Sementara yang paling dibutuhkan adalah jembatan dan plat dekker karena tidak bisa di lewati pada saat naik air ketika pasang,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Sulbar, Muh. Akhsan menjelaskan terkait pengurangan volume pekerjaan.
Menurut Muh. Akhsan, itu dilakukan karena mengingat sisa waktu pelaksanaan hanya Tiga bulan.
“Tidak ada dipindahkan pak, tetap di ruas jalan yang sama. Hanya mengingat sisa waktu pelaksanaan hanya 3 bulan, maka volumenya kita sesuaikan,” singkatnya melalui pesan WhatsApp. (Adv)
Reporter: Irwan
Editor : Mediaekspres.id
Comment