MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) MPO cabang Mamuju melakukan aksi di DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), 16 Agustus 2021.
Salah satu yang menjadi tuntutan massa aksi terkait transparansi penggunaan anggaran penanganan covid-19.
Ketua HMI MPO cabang Mamuju, Muhammad Ahyar meminta kepada DPRD untuk menyikapi masalah pandemi covid-19. Termasuk di dalamnya masalah transparansi penggunaan anggaran covid-19. Maupun polemik terkait ketersediaan oksigen di RSUD Sulbar serta masalah insentif tenaga medis yang belum terbayarkan.
“Sehingga kami mendesak DPRD untuk mengawasi penggunaan dana covid-19 agar tepat sasaran,” tegas Muhammad Ahyar.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sukri Umar menyampaikan, apa yang menjadi tuntutan massa aksi itu juga masuk
dalam Hak Interpelasi DPRD.
“Transparansi pengelolaan covid-19. Kawan-kawan mahasiswa, saya mau sampaikan bahwa ini salah satu agenda kami di Interpelasi,” ungkap Sukri kepada massa aksi.
Lanjut Sukri menyampaikan, masalah insentif nakes dan kurangnya oksigen di RSUD Sulbar juga masuk dalam Hak Interpelasi.
“Ketersediaan oksigen, ini juga masuk dalam Hak Interpelasi. Kami jelaskan ternyata ini di utang kawan-kawan,” jelas Sukri.
Baca juga
Menanggapi masalah pencegahan dan penanggulangan covid-19. Sekertaris Daerah (Sekda) Sulbar, Muhammad Idris menjelaskan bahwa pembayaran insentif Nakes dan non Nakes akan segera dibayarkan.
“Insentif Nakes dan non Nakes tahun 2021, untuk bulan Januari sampai April telah kami bayarkan. Sedangkan bulan Mei sampai Juli dalam proses persiapan pencairan pada Dinas Kesehatan,” jelas Idris saat membacakan jawaban gubernur pada sidang paripurna Hak Interpelasi DPRD Sulbar.
Kemudian terkait kekurangan regulator dan oksigen di RSUD Sulbar. Muhammad Idris menjelaskan, penyebabnya karena kurangnya pasokan oksigen dari pihak ketiga. Sementara banyak yang membutuhkan akibat meningkatnya pasien covid-19 di Sulbar.
“Meningkatnya pasien covid-19, saat ini RSUD membutuhkan oksigen 30/hari,” terangnya.
Lebih lanjut, Sekda menyampaikan upaya strategis yang dilakukan Pemprov Sulbar terkait masalah kekurangan oksigen. Pemprov telah melakukan permintaan penambahan oksigen kepada otoritas yang berwenang. Sekaligus melakukan penjemputan oksigen setiap harinya di Parepare (Sulsel) dengan menggunakan dua unit mobil.
“Sehingga melalui kesempatan ini kami mengharapkan dukungan kepada pimpinan dan anggota dewan terhormat. Untuk meminta kepada pihak pemasok atau penyuplai agar dapat memberikan kouta oksigen yang memadai bagi Sulbar,” pungkasnya.
Reporter: Irwan
Editor : Mediaekspres.id
Comment