MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Barat merekomendasikan lima poin kepada pemerintah dalam merespons konflik Israel-Palestina.
Konflik antara Israel dan Palestina menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk Indonesia. Banyak pihak yang mengecam tindakan militer Israel dalam konflik tersebut.
Hal ini pun tak luput dari atensi PKS Sulawesi Barat.
“Pemerintah harus lebih tegas dalam menyikapi konflik Palestina. Bukan hanya sekadar mengutuk aksi biadab Israel, namun juga melakukan langkah konkret,” tegas Ketua DPW PKS, Yuki Permana, Minggu, 16 Mei 2021.
Pihaknya menyarankan pemerintah mengambil langkah tegas dan jelas, guna menyikapi tindakan militer Israel di negara yang dipimpin Mahmoud Abbas itu.
Pertama, PKS Sulawesi Barat meminta pemerintah mengirim misi kemanusiaan, seperti tenaga medis, obat-obatan, dan makanan ke Palestina.
Kedua, membawa permasalahan tersebut ke PBB karena Israel untuk kesekiankalinya melanggar HAM.
Ketiga, pemerintah harus menginisiasi sidang darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menekan Israel secara lebih luas.
Keempat, tidak membuka kerja sama dengan negara penjajah (Israel).
Terakhir, PKS Sulawesi Barat mendesak pemerintah agar mengirim surat protes ke Amerika Serikat, sebagai pihak yang ada di belakang gerakan Israel selama ini.
“Ini semua harus dilakukan karena dalam konstitusi kita, mengamanatkan untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan.”
“Dan kita berutang pada negara dan rakyat Palestina, yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia tahun ’45,” jelas Yuki.
Ketua PKS Sulawesi Barat juga mengajak pemerintah tingkat daerah untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina. Jika perlu, kata Yuki, pemerintah daerah bisa melakukan aksi memboikot produk Amerika yang menjadi penyokong Israel.
“Yang tidak boleh hilang dalam kamus bangsa Indonesia adalah bahwa Israel adalah penjajah bangsa Palestina, sehingga harus diusir, tidak ada negosiasi, tidak ada kompromi, tidak ada hidup berdampingan secara damai dengan Israel,” kunci Yuki Permana.
Reporter: Harly
Editor : Mediaekspres.id
Comment