Tanggapan Menohok Salim Mengga soal Postingan Maman Suratman

“Yang lebih penting jaga diri kita masing – masing, kalau sekiranya kebetulan kita mendapat kesempatan mengurus rakyat jadilah pejabat yang amanah. Dengan demikian kamu akan dihormati oleh rakyat sekalipun kamu bukan Mara’dia atau raja,” jelas Salim Mengga.

Dirinya pun membandingkan gelar Raja Dangdut yang disandang Rhoma Irama, tak lantas membuat Paguyuban Raja se-Nusantara protes. Hal itu menegaskan bahwa status raja atau Mara’dia tidak penting untuk dipermasalahkan.

Berbudi baik, kata Salim, lebih mulia dari seorang raja yang tidak bisa menghargai orang lain. Mara’dia hanya penting jika bisa mendatangkan maslahat bagi masyarakat.

BACA JUGA: Klarifikasi dan Permintaan Maaf Maman Suratman

Salim Mengga menjelaskan, semua manusia setara dan sederajat sebagai ciptaan Tuhan, baik yang mengklaim diri “raja” maupun masyarakat biasa.

“Bagi saya kita semua sama setara dan sederajat sama – sama mahluk ciptaan yang wajib sujud pada penciptanya. Baik dia yang mengatakan dirinya raja, maupun masyarakat biasa seperti saya dan saudara saya yang lainnya,” pungkas Salim Mengga.

Sebelumnya, postingan Maman Suratman di akun facebook-nya menyinggung Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.

“Marasa gayana i puang, maraqdiana to cangngo,” tulis akun @Maman Suratman. Caption tersebut diikuti foto Ali Baal Masdar yang sedang memantau kondisi jalan Ulumanda, Majene.

Tulisan Maman itu sontak membuat aliansi masyarakat adat Tapango geram, hingga membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Reporter: Shermes

Editor     : Mediaekspres.id

Quotes of the day “Pemimpin tidak memaksa orang lain untuk mengikutinya. Dia mengundang orang untuk ikut dalam sebuah perjalanan.”

Charles Lauer

Comment