Mamuju,- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manakarra kembali di sorot. Hal itu dikarenakan karena banyaknya komplain warga terhadap layanan PDAM Tirta Manakarra Mamuju.
Salah satunya, air tidak mengalir dan berkeruh. Bukan cuman itu saja, warga juga mendatangi kantor PDAM Tirta Manakarra berdemonstrasi pada dini hari, Rabu, (15/06/2024).
Ia menyampaikan tuntutan upah yang tak layak bagi tenga pekerja PDAM Tirta Manakarra.
Dadang yang merupakan karyawan PDAM Tirta Manakarra Mamuju itu, telah bekerja selama lima tahun bagian lapangan staf instalasi.
Baca Juga : PT. Passokkorang Benahi Pipa PDAM yang Rusak di Kalukku
Dikutip dari tirbunsulbar.com, bahwa Dadang mengaku bekerja hanya mendapatkan upah Rp 800 ribu per bulan dan tidak pernah mengalami kenaikan.
Hal yang sama diutarakan Muhammad Bakri Bestari, dirinya sejak berkeluarga sekitar 20 tahun lalu, Ia mempercayakan untuk air minum, untuk mandi dan mencuci di rumahnya, kepada air dari PDAM Mamuju.
“Kami tidak pernah bikin sumur bor ataupun berlangganan air galon. Kami lebih memilih menyediakan penampungan untuk mengantisipasi air mogok ngalir,” tukis Muhammad Bakri Bestari dalam unggahannya di aqun Facebooknya pada Rabu, 15 Mei 2024.
Lanjut Bakri mengatakan dalam unggahannya itu;
“Kenapa selama bertahun-tahun, kualitas dan pelayanan selalu buruk…
Kurang uang atau kurang sdm?
Atau kurang peka dan kurang peduli,” tulisnya
Atas postingan itu, beragam komentar bermunculan salah satunya, Aqun Andi Sandi Haer Dai. Ia berkomentar untuk mengevaluasi dan berharap kepada DPRD untuk turun tangan.
“Ada yang perlu di Evaluasi di daerah ini kita berharap kepada dewan perwakilan rakyat sebagai perwakilan kita di DPR untuk turun tangan mencari solusi apa sebenarnya yg menjadi kendala sehingga PDAM Mamuju ada masalah seperti yg dikeluhkan masyarakat saat ini,” tulisnya
Komentar lain datang dari Iqbal Steward.
“Jadi kalau 2 bulan menunggak naputus mhi kilo meter nya dan pipa nya, trus bawa mhi juga orang yng besar2 badan nya, mungkin nakiraki takut.. wkwkwkwk 🤣🤣 “.
Sebelumnya Muhammad Bakri Bestari pada 13 Mei 2024, menyoroti PDAM Tirta Manakarra yang sering air tidak mengalir. Dan saat airnya mengalir berkualitas buruk.
“Kadang berwarna coklat, kadang berbusa. Dan tidak ada kompensasi apa-apa kepada pelanggan,” ujar Masyarakat Kalukku, Bakri Bestari di Kalukku, Senin (13/05/2024).
Menurut dia, ini fenomena umum. Bukan cuma masyarakat di Kalukku yang mengalami, namun juga terjadi di kota Mamuju.
Ia menyangkan PDAM Tirta Manakarra tidak pernah mengucapkan maaf pada pelanggan. Termasuk kepada masyarakat Mamuju secara umum. (*)
Baca Juga : Sorot Layanan PDAM, Kepala IKK Kalukku Klarifikasi
Comment