Lutra,Mediaekspres.id-Dengan Melihat beberapa persoalan yang ada di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Provinsi Sulawesi Selatan yang tak kunjung terselesaikan, Himpunan Kerukunan Mahasiswa Luwu Utara (Hikmah Lutra) Secara Kelembagaan turun kejalan sebagai bentuk Kecaman terhadap sistem penegakan hukum di Luwu Utara.
Hikmah Lutra melakukan aksi demo di Kantor Kejaksaan Negeri Masamba, Kabupaten Luwu Utara, pada Rabu (13/12/2023).
Awalnya, para pengunjuk rasa tersebut melakukan aksi demonstrasi di Monumen Masamba Affair, kemudian langsung menuju ke kantor Kejaksaan.
Aksi demonstrasi tersebut adalah rangkaian yang tidak terpisahkan dalam momentum memperingati hari anti korupsi sedunia 9 Desember 2023.
Adapun aksi tersebut mendesak pihak Kejaksaan Negeri Luwu Utara untuk mengusut tuntas persolan pembangunan Perpustakaan dan Gedung Olahraga (GOR) yang hingga saat ini mangkrak. Pembangunan gedung perpustakaan menggunakan anggaran dari APBD/Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10 Miliar 40 juta pada tahun 2019, yang sampai hari ini belum terealisasi.
Jenderal lapangan, Tandi Bali mengatakan, bahwa aksi ini berangkat daripada keluhan masyarakat Luwu utara atas mangkraknya pembangunan tersebut.
“Tentu permasalahan tersebut membuat publik resah dan bertanya tanya, ada apa, apa yang terjadi? Berangkat dari keresahan tersebut kami turun melakukan aksi demontrasi dan beraudiensi langsung dengan kepala kejaksaan negeri Luwu utara dengan membawa beberapa Tuntutan, namun dalam dialog tersebut ada hal yang tak pernah kami sangka bahwasanya Kejaksaan negeri Luwu utara baru mengetahui bahwa bangunan tersebut itu mangkrak,” ujarnya
Lanjut dia TK menyangka jawaban tersebut itu keluar dari mulut kejaksaan. Padahal bangunan tersebut sejak 2019 sampai hari ini belum Terealisasi. Tepatnya di bulan Mei baru pihak kejaksaan mengetahui bahwa bangunan tersebut itu mangkrak sehingga atas dasar informasi tersebut, pihak kejaksaan baru melakukan penyelidikan di awal November kemarin.
“Dan yang paling parahnya adalah gedung olahraga sampai hari ini belum diketahui oleh kepala kejaksaan baru, mengenai kasus tersebut apakah sudah pernah ditindaki oleh kepala kejaksaan sebelumnya,” Lanjut tandi Bali.
Sementara wakil jenderal lapangan Vigor Tri ramadhan tidak habis pikir bahwa kepala kejaksaan lama tidak pernah mengusut kasus tersebut, sehingga pada saat mutasi kejaksaan baru tidak mengetahui bahwa bangunan itu mangkrak.
“Inilah adalah satu lelucon, ada indikasi permainan dibalik mangkraknya gedung perpustakaan tersebut. Padahal gedung perpustakaan tersebut sudah disoroti sejak tahun 2021 namun sampai hari ini tidak ada kejelasan mengenai permasalahan Hukum nya,” jelasnya
Menanggapi aksi tersebut, Kejari Luwu Utara Rudhy menuturkan bahwa, pembangunan gedung perpustakaan dari APBD/Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10 Miliar 40 juta pada tahun 2019 tersebut sudah masuk dalam proses tahap penyelidikan.
“Kasus pembangunan gedung perpustakaan sudah kami tindak lanjuti pada awal bulan November 2023 berdasarkan informasi yang telah kami terima,” ucap Rudhy, diruang kerjanya.
Rudy juga menuturkan bahwa, setelah dilakukan penyelidikan terhadap pembangunan tersebut sembilan orang yang sudah diperiksa.
“Sudah ada sembilan orang yang sudah kami periksa terkait pembangunan gedung perpustakaan, pembangunan tersebut dibangun sejak tahun 2019 hingga tahun ini belum difungsikan sehingga dilakukan penyelidikan,” tuturnya.
Jenderal lapangan tandi bali mengatakan kami akan tetap kawal kasus tersebut sampai aktor intelektual atas mangkraknya pembangunan perpustakaan dan gor Luwu utara di tangkap, karena tidak ada orang yang lebih besar daripada daerah kabupaten Luwu utara.
Reporter : Lucky
Editor : mediaekspres.id
Comment