Sampah di RSUD Hajjah Andi Depu Polman Menggunung

POLMAN-MEDIAEKSPRES,id- Pada Sabtu pagi, 11 Maret, kami mengunjungi RS Hajjah Andi Depu atau RSUD Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Arah telunjuk pihak sekuriti rumah sakit rujukan tipe C itu benar. Ruang kerja sang direktur tepat berhadapan dengan ruang kerja tata usaha, hanya dibatasi dinding dengan ruang kerja bagian humas. Di lantai dua itu seorang sekuriti lagi malah lebih dulu mengetuk pintu ruangan humas, dan tak sampai tiga menit seorang pemuda berseragam ala pakaian di luar dinas resmi RS itu membuka pintu dan menyilakan masuk.

Sebuah sofa cukup untuk dua orang dan satu meja. Dalam ruangan terdapat setengah lusin komputer PC, salah satunya sedang aktif yang dioperasikan oleh Imran, remaja 20an tahun yang mengaku bekerja di bagian IT rumah sakit itu. Imran menyodorkan buku absensi. Setelah perkenalan singkat, Imran menyebut nama seniornya: Yusuf Daud. “Beliau bagian humas. Saya tak berhak menyampaikan itu,” kata Imran.

Permintaan nomor ponsel Yusuf Daud diamini, kecuali nomor pribadi Direktur RS Hajjah Andi Depu, dr. Anita Umar, lelaki Imran bergidik, tak berani. Sejumlah pertanyaan yang diajukan ke Imran membuat cara duduknya tampak tak nyaman. Hanya berbilang jam kemudian nomor ponsel Direktur RS Hj Andi Depu Polewali didapatkan dari seseorang di Polewali, dan sejurus dengan itu, dokter Anita apresiasi wawancara tertulis dengan tak menjawab pertanyaan, tapi ia ‘merekomendasikan’ kepada humas RS untuk beri penjelasan.

“Wah itu sensitif, sekret sekali. Saya tak berani, coba hubungi humas,” kata Imran lagi.

Sejumlah bangunan instalasi di bagian belakang RS pelat merah ini tak dilengkapi papan nama. Dugaan bangunan penyimpanan limbah medis. Tapi bangunan ini jarang terjamah. Di luar pagarnya tampak persawahan luas yang baru saja dipanen. Dari penelusuran pada Sabtu pagi menjelang siang itu, fakta menunjukkan tak ditemukan aliran pembuangan limbah cair, entah pipanya ditanam di bawah tanah. Pada ujung belakang RS ini, terdapat sebuah area kosong, luasnya kisaran 10 x 10 meter. Area ini dijadikan tempat pembuangan limbah biasa (sampah). Fakta ini mencengangkan.

Pada Senin, 13 Maret bagian humas RS Hajjah Andi Depu, Yusuf Daud menjelaskan terkait tumpukan sampah tersebut. Kalau persoalan sampah, tulis Yusuf Daud, itu dampak dari penutupan Tempat Pemuhtahiran Ahir (TPA) yang ada di wilayah Paku. Paku dimaksud berada di daerah paling ujung di Kecamatan Binuang, Polman, berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

“Makanya untuk sementara karena bak sampah yang di depan penuh dan tidak pernah dijemput oleh pihak DLHK, makanya RS berinisiatif sementara ditaruh di belakang.”

 

Baca Juga : RSUD Mamasa Sunyi, Limbah Medis yang Samar

 

Penumpukan sampah sementara di belakang rumah sakit yang dimaksud Yusuf Daud bisa sebulan, dua bulan, bahkan berbilang tahun. Tempat Pemrosesan akhir (TPA) di Paku sana belum didapatkan penjelasan akan sampai kapan upaya penutupan oleh warga di sana. Di sisi rumah sakit belum ada penjelasan dari Yusuf Daud apakah sudah dianggarkan pembuatan bak sampah atau belum.

“Kalau untuk itu, rumah sakit sementara merancang TPS3R sambil menunggu TPA terbuka.” TPS3R dimaksud Yusuf yakni Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Di sini, menurut keterangan Yusuf, tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan dan pendaur ulang skala kawasan.

Ketika ditanyakan anggarannya dari mana, berapa, Yusuf jawab, “Kalau untuk anggaran bang, RSUD ini sudah BLUD.”

Beberapa hal tak dijelaskan Yusuf Daud, manakala hal tersebut menurutnya ‘sangat sensitif’. Perihal obat, BPJS Kesehatan, dan anggaran internal rumah sakit, “Ada pihak yang tangani itu, nanti saya tanyakan ke pihak yang lebih layak jelaskan. Seputar itu saja bagian yang bisa saya sampaikan.”

Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Jufri Mahmud menjawab pertanyaan laman ini pada Senin, 13 Maret. Mengenai tumpukan sampah di belakang RS Andi Depu itu, ini penjelasan Jufri Mahmud.

“Terima kasih infonya, kami akan kroscek (ke) lapangan dengan komisi terkait dan konfirnasi ke direktur rumah sakit RSUD Hj Andi Depu, karena sepengetahuan kami penanganan sampah di RSUD Andi Depu selama ini menggunakan pihak ketiga. Karena terkait sampah medis yang mana setiap bulan diambil menggunakan kontainer.”

Soal pihak ketiga dimaksud Jufri juga diamini Yusuf. Ada pihak ketiga yang sekali dalam tiga bulan datang ke RS Andi Depu angkut limbah medis, tapi tak termasuk sampah padat itu. Sampah itu dibuang ke Paku sebelum TPA ditutup warga di sana. Kerjasama atau MoU dengan pihak ketiga, Yusuf maksudkan khusus limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Setelah diproses pembakaran melalui alat incenerator barulah kemudian pihak ketiga ambil dan angkut bawa ke luar.

 

Baca Juga : SekProv Sulbar Harap Direktur RSUD Baru Dapat Menyelesaikan Persoalan Laporan Keuangan BLUD

 

Yusuf sebut hanya RS Andi Depu di Sulawesi Barat yang punya incinerator, alat yang dipakai untuk membakar limbah padat yang dioperasikan menggunakan teknologi pembakaran suhu tertentu.

Siapa pihak ketiga yang kerap datang ke RS Andi Depu?

“Itu rahasia. Rahasia perusahaan.” Pada keterangan tertulisanya, “untuk MoU kami tidak bisa berikan bang. Untuk pengangkutan sisa pembakaran limbah medis kami kerja sama dengan pihak ketiga diambil sekali dalam tiga bulan.”

Perusahaan dimaksud Yusuf Daud adalah pihak ketiga mitra RS Andi Depu. “Saya tidak bisa sebutkan nama perusahaan.” Ketika disebut nama PT Mitra Hijau Asia, Daud Yusuf tetap bungkam soal nama perusahaan mitra RS tersebut.

BLUD yang disebutkan Yusuf Daud di atas adalah Badan Layanan Umum Daerah. Dengan status RS Andi Depu Polewali sebagai BLUD, maka rumah sakit ini relatif mandiri perihal pengelolaan keuangan. Badan ini pula dimungkinkan lakukan kerjasama bisnis dengan pihak lain. Perekrutan dokter ahli dan dokter spesialis juga menjadi ‘kekuasaan mutlak’ RS Andi Depu.

Jufri Mahmud juga akui dengan posisi RS Andi Depu sebagai BLUD. Yang ini tak memerlukan lagi alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Polman. Hanya urusan tenaga kontrak yang masih menjadi domain pihak Pemkab Polman.

Penulis : Sarman Sahuding (Tim Reportase, Pewarta Progresif)

Editor : mediaekspres.id

Tonton Video : Sampah di Belakang RSUD Polman Menggunung

Comment