LAK Sulbar: Bukan OPD Tapi Kepala OPD Perlu Dirombak Total

MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – LSM Laskar Anti Korupsi (LAK) menilai perampingan Organisasi Perangkap Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) tidak begitu penting dilakukan, yang penting adalah mengganti Kepala OPD yang tidak becus bekerja.

Hal itu disampaikan Ketua Lak Sulbar, Muslim Fatillah Azis, menanggapi rencana Pj Gubernur yang akan merampingkan OPD karena dianggap terlalu gemuk.

Menurut Muslim, kinerja OPD Sulbar beberapa tahun terakhir tidak menampakkan sebuah kemajuan. Alasan utamanya bukan karena kegemukan, tetapi personal pemimpinnya yang kurang cakap bekerja demi kepentingan masyarakat. Sehingga diperlukan seorang kepala OPD yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya, dan tak kalah penting memiliki integritas anti korupsi.

“Jadi bukan OPD yang dikurangi tetapi kepala-kepala OPD itu yang perlu dirombak total. Karena tidak ada gunanya dikurangi OPD jika kepalanya itu-itu saja yang selama ini menjabat,” terangnya, Jumat (24/06/22).

Beberapa Kepala OPD yang dianggap Muslim perlu mendapat perhatian khusus dari Pj Gubernur Sulbar yakni; Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Bagian yang menangani Pengadaan Barang dan Jasa, serta atensi Disdikbud Sulbar. Hal itu disampaikan karena merupakan OPD yang gemuk mengelola anggaran tetapi hasil tidak optimal.

Di samping itu, alasan lain perampingan OPD menurut Pj Gubernur, yakni kemampuan fiskal. Hal itu dianggap Ketua Lak Sulbar, hanya masalah klasik dan tidak terlalu tepat. Menurutnya yang tepat adalah mengurangi belanja yang kurang penting, seperti, mark up ATK, Anggaran Makan Minum, Perjalanan Dinas Studi Banding yang dibatasi. Kemudian belanja lebih dimaksimalkan pada kegiatan yang bersetuhan langsung dengan peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga

Pemprov Sulbar: Kemiskinan Meningkat Akibat Covid-19

“Kalau masalah fiskal itu masalah klasik, terpenting adalah belanja yang tidak penting itu perlu dibatasi,” pungkas Muslim.

Reporter: Irwan

Editor : Mediaekspres.id

Comment