MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Pasca ditetapkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax beberapa hari yang lalu. Sejumlah elemen masyarakat, baik dari Partai Politik, LSM dan mahasiswa bersikap dan menyayangkan kebijakan pemerintah. Sebab akan menambah beban masyarakat di tengah kondisi pandemic sekarang ini. Apalagi terkhusus di beberapa daerah yang secara ekonomi belum pulih akibat bencana, seperti Mamuju.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju sendiri, menilai kebijakan menaikkan harga BBM jenis pertamax akan menambah beban masyarakat. Karena di sisi lain melihat kebutuhan bahan pokok yang juga harganya naik pada saat jelang Ramadhan. Disamping itu ketersedian BBM jenis lain seperti pertalite dan bensin mengalami kelangkaan. Termasuk solar.
“Sehingga mau tidak mau masyarakat harus mengambil alternative BBM jenis Pertamax,” ungkap Ketua PMII Cabang Mamuju, Syamsuddin kepada mediaekspres.id, Sabtu (9/4/22).
Baca juga
Kondisi Bahan Pokok dan Dampak Kenaikan Pertamax
Harga Pertamax Naik, Yuki Permana: Kebijakan Tidak Pro Rakyat
Melihat kondisi masyarakat ditengah stabilitas harga dan kertersedian bahan pokok seharusnya, kata Syamsuddin, pemerintah lebih bijak dan solutif mengeluarkan kebijakan dalam menghadapi dampak geopolitik internasional.
“Perlu ada empati melihat kondisi masyarakat saat ini, bukan hanya serta merta mengeluarkan kebijakan yang justru memperburuk kondisi masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Irwan
Editor : Mediaekspres.id
Comment