Ceramah Kiai Iqbal: Kisah Nabi Ibrahim Dingin di Dalam Api, Tapi Tak Mati Kedinginan

“Ya naru kuni bardan wasalaman `ala Ibrahim. (Hai api, menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,” kata Allah kepada malaikat saat meyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api yang menyala-nyala.

Nabi Ibrahim kemudian selamat dari panas api, badannya dingin dan selamat.

Apa yang menyebabkan Nabi Ibrahim As tidak kedinginan dan selamat dari panasnya api itu?

Selanjutnya…!

MAMUJU-MEDIAEKAPRES.id- Sebuah kisah tentang Nabi Ibrahim AS yang menjadi dingin dan selamat saat dilemparkan masuk dalam kobaran api yang menyala-nyala oleh Raja Namrud kala itu.

Kisah ini diceritakan oleh Kiai Muda Iqbal, dalam ceramahnya pada kegiatan Istighotsah di posko NU Peduli di Mamuju.

Kiai atau yang akrab disapa Annangguru Iqbal ini menjelaskan, dalam bab Yaqin dan Tawaqqal kitab Riadhus Shalihin, ada dua hadis yang sama adalah ahir kalimat. Maksud dari ahir kalimat tersebut, yang pertama dan yang terahir yang di baca oleh Nabi Ibrahim AS.

Dalam Tafsir Al-Qurthubi lanjut Annangguru Iqbal, ketika malaikat di langit menyaksikan Nabi Ibrahim As dilemparkan kedalam api yang berkobar-kobar itu. Malaikat berkata: “Ya Allah, Nabi Ibrahim ini adalah hambaMu, satu-satunya yang mengEsakanMu. Ya Allah kami meminta dengan kebesaranMu dan keagunganMu izinkan kami untuk menawarkan bantuan dan pertolongan kepada Ibrahim. Kami tidak tega melihat Ibrahim dibunuh di bantai oleh manusia zalim ini,” pinta malaikat kepada Allah SWT dalam penjelasan Ananggru Iqbal dihadapan peserta istighotzah di posko NU Peduli, Mamuju, Senin, (15/02/2021)

Lanjut Kiai Iqbal menceritakan. Kata Allah menjawab permintaan malaikat; “Silahkan, tapi catatan bagi kalian para malaikat. Kalau dia meminta pertolongan pada kalian, silahkan bantu. Tapi kalau dia (Nabi Ibrahim AS) meminta tolong kepada SAYA maka SAYA yang akan turuntangan. Inalah kelas Nabi Ibrahim AS,”

Malaikat yang dikuasakan Allah untuk mengatur air, berkata; “Hai Ibrahim saya yang dikuasakan Allah untuk mengatur air. Kalau kamu ingin sekarang saya padamkan, saya padamkan api yang menyala-nyala ini,” kata malaikat kepada Ibrahim.

Nabi Ibrahim AS menjawab: “Walaupun kepadamu, saya tidak butuh bantuan sama kamu,” jelas Kiai Iqbal

Saat Nabi Ibrahim AS ditengah kobaran api itu, ia mengangkat tangannya dan berkata: “Ya Allah Engaku Maha Esa di langit dan saya sendiri menyembahMu di bumi ini”

Maka Allahpun berkata: “Ya naru kuni bardan wasalaman `ala Ibrahim. (hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”

Lanjut Annangguru Iqbal, bahwa menurut penapsir ayat tersebut, bahwa jika Allah tidak mengatakan “salaman” dan berkata: “Ya naru kuni bardan” berarti dingin, maka nabi Ibrahim AS akan mati kedinginan.
“Karena ayat itu Bardan wasalaman” apa maknaya, badannya nabi Ibrahim dingin tapi tidak mati kedinginan. Pakeannya terbakar oleh api, sedangkan tubuhnya Nabi Ibrahim tidak terbakar. Itulah pertolongan Allah SWT,” kiai Iqbal menjelaskan dalam ceramahnya.

Pelajaran yang dpat dipetik dari kisah ini, bahwa “Bagai manapun kondisi kita, semakin kita tidk bisa bergerak, semakin terhimpit kehidupan kita, semakin besar persoalan yang kita hadapi, maka bersabarlah dan minta tolonglah hanya kepada Allah SWT,” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Salafiah Kecamatan Karossa ini.

Reporter : Chandraqa
Editor : mediakespres.id

Comment