Penerapan Sistem Tradisional Ponpes Parappe Polman Makin Diminati

POLMAN, MEDIAEKSPRES.id– Pondok Pesantren (Ponpes) semakin diminati para orang tua sebagai pilihan pendidikan untuk anaknya. Animo orang tua untuk memasukkan anaknya di pesantren semakin meningkat. Hal ini di tandai dengan semakin meningkatnya pendaftaran santri baru di Pondok Pesantren.

Hal itu disebabkan Ponpes di Sulbar merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan sikap hidup yang toleran, pendidikan akhlak, tentunya penanaman saling menghargai kepada antar sesama.
Selain itu, Ponpes berikan pembelajaran sebagai ilmu kepada santri ketika lulus di Ponpes sebagai bekal dunia dan ahirat.

Pembelajaran tersebut antara lain, Tahfidzul Qur’an, pengajian kitab klasik, bahasa Arab, bahasa Inggris, bela diri serta pembelajaran lainnya.

Seperti Ponpes Salafiyah Parappe (PPSP) yang terletak di desa Parappe, Kecamatan Campalagiang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Ponpes tersebut didirikan oleh, Ag. K.H. Abd. Lathif Busyra, dan juga selaku pengasuh Ponpes hingga saat ini. Dari tahun ke tahun –selama 4 tahun terahir – semakin meningkat, bahkan jumlah santrinya saat ini mencapai 1.115 orang.

Ponpes Salafiyah tetap konsisten menjalankan sistem pendidikan tradisional. Dimana Ponpes Salafiayah Parappe tetap melaksanakan kajian kitap kuning warisan ulama salaf klasik kepada para santri di Ponpes tersebut sejak tahun 1970-an silam, meskipun dengan sebuah system yang sangat sederhana dengan cara mangaji tudang atau belakangan dikenal dengan istilah sorogan di kediaman Ag. K.H. Abd. Lathif Busyra.

“Berdasarkan pengamatan kami rata-rata mereka memasukkan anaknya di pesantren karena ada kekhawatiran mereka mengenai pergaulan bebas di luar,” kata bendahara Yayasan PPSP, Ustadz Busyra kepada mediaekspres.id, Selasa, (23/06/2020).

Cucu dari pendiri Yayasan PPSP ini menjelaskan, semakin majunya perkembangan zaman, di satu sisi memberikan dampak positif, tapi di sisi lain, dapat memberikan dampak negatif, jika orang tua tidak mampu memberikan pengawasan lebih kepada anak mereka. Oleh karena itu, kehadiran pesantren dianggap mampu menjawab tantangan kemerosotan ahlak.

Selain itu, metode pembelajaran yang menggunakan sistem tradisional di pesantren Salafiyah Parappe, dianggap punya ketertarikan tersendiri oleh beberapa orang tua.
“Hasil penelitianl kemenag Dr. Arifuddin Ismail. Mengatakan bahwa sistem tradisional yang diterapkan di pondok Parappe sejak dahulu, justru semakin tahun santrinya semakin meningkat,” jelasnya.

Reporter: Dzakha

Editor     : Mediaekspres.id

Quotes of the day

“Jangan sekali-kali melupakan guru yang telah mengenalkanmu dzahir-dzahir syariat, terlebih guru mursyidmu yang telah membimbingmu menuju Allah. Salah satu sebab kenapa aku memperoleh derajat terhormat saat ini adalah karena aku sangat menghormati guru-guruku.”

Maulana Habib Luthfi Bin Yahya

 

 

Comment