MAMUJU,- Aksi Aliansi Mahasiswa dan OKP Se-Sulawesi Barat kembali mendatangi kantor gubernur Sulawesi Barat untuk yang ke 4 kalinya. Aksi yang dilaksanakan itu, merupakan aksi jilid 4 yang dimana merupakan tindak lanjut dari aksi sebelumnya.
Mereka melakukan aksi berharap untuk bertemu langsung dengan Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin untuk mendengarkan setiap aspirasi yang mereka sampaikan.
Namun alih-alih mau mendengarkan, menemui massa aksi Pj. Gubernur Sulbar, tidak menampakkan dirinya ditengah massa aksi.
“Tentu ini merupakan gambaran seorang pemimpin yang tidak demokratis dan anti kritik yang ditandai dengan adanya pengerahan pengamanan yang cukup massif dan sangat ketat untuk menghalau massa aksi,” ujar ketua HMI MPO Mamuju, Dahril di Mamuju, Senin 23 September 2024.
Selaku ketua HMI MPO Cabang Mamuju, yang tergabung dalam gerakan Aliansi Mahasiswa dan OKP Se-Sulawesi Barat sangat kecewa dengan sikap Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin yang sangat tertutup dan arogan.
Baca Juga : Kemiskinan Ekstrem, DPD GMNI Kritik Rp.4 Milyar Bibit Sukun dan Durian Pada APBD Perubahan
Karena hal itu, massa aksi melakukan penyegelan kantor Gubernur Sulawesi Barat sebagai bentuk perlawanan terhadap Pj Gubernur Sulawesi Barat.
“Kami tidak akan berhenti selama Pak Pj. Bahtiar Baharuddin tidak menemui massa aksi dan mendengarkan semua aspirasi yang kami sampaikan,” jelasnya
Lanjut Dahril, jika sekiranya Pj Bahtiar tetap tidak mau menemui massa aksi, maka dirinya menganggap bahwa Kemendagri telah salah mengutus seorang Pj Gubernur dalam hal ini Bahtiar Baharuddin yang anti kritik.
“Sehingga kami berharap kemendagri segera menarik kembali PJ Bahtiar Baharuddin selaku Pj Gubernur Sulawesi Barat. Karna tidak mengedepankan nilai-nilai demokratis,” tukasnya. (*)
Comment