Oleh : Makdoem Ibrahim
(6 Mei 2024)
Jika rezeki itu ditentukan dari kerja keras, Maka para pandai besi yang akan banyak mendapat rezeki.
Jika rezeki itu ditentukan dari fisik/rupa, Maka para model yang akan banyak mendapat rezeki.
Jika rezeki itu ditentukan dari waktu kerja, Maka apotik dan warung kopi yg buka 24 jam yang akan banyak mendapat rezeki.
Jika rezeki itu ditentukan karena ijazah/gelar, Maka para profesor yang akan banyak mendapat rezeki.
Jika rezeki itu ditentukan karena kekuatan, Maka para pegulat yang akan banyak mendapat rezeki.
Namun karena rezeki itu Allah yang menjamin dan menentukan, maka tak seorang pun dapat merubahnya meski ia memiliki banyak kelebihan.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 58).
Dan Allah Maha Kuasa untuk menyempitkan dan melapangkan rezeki siapa saja yang Ia kehendaki.
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)
Karena itu mestinya kita tak perlu khawatir lagi soal rezeki, karena meski engkau tak tahu dimana rezekimu, yakinlah bahwa rezekimu tahu dimana dirimu.
Sebab selama engkau masih hidup maka selama itu pula jatah rezekimu masih akan tetap ada untukmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقه كما يدركه الموت
“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” [As-Silsilah ash-Shahihah 952]
Semoga hal ini menjadikan kita lebih semangat dalam ibadah, semakin optimis dalam hidup dan tak perlu lagi putus asa serta khawatir tentang rezeki. Barakallahu fiikum. (*)
Comment