MATENG-MEDIAEKSPRES,id- Ketua Dewan Pemuda Mamuju Tengah Nasrul, menyorot terkait dugaan korupsi dana Program Peremejaan Sawit Rakyat (PSR) atau yang biasa di sebut Replanting yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).

Pria yang akrab di sapa Jeki ini, selama ini konsen dalam menangani isu-isu persoalan di desa dan Anak-Anak Putus Sekolah.

“Apa kabar Replanting? Masihkah dalam kondisi yang sama, atau proses penyelidikan Kejati sudah naik level, atau penyeledikannya berjalan ditempat?,” Kata Nasrul kepada mediaekspres.id di Topoyo, Selasa, (18/08/3021).

Sebagai Pemuda Mamuju Tengah, maka atas nama Dewan Pemuda Mamuju Tengah, menganggap program Replanting harus di usut sampai akarnya jika betul ada penyalahgunaan anggaran.

Selain itu, Ia menambahkan jika eksitensi hutan yang di ganggu, pihaknya harus bertanggung jawab sesuai prosedur yang ada. Apa lagi lanjut dia, Replanting sawit di Kabupaten Mateng itu sangat luas mencapai 9.000 (ha) pada tahun 2020 dan 2021.

Lanjut Jeky, jika ada dugaan Kepala dinas atau ASN yang terlibat dalam kasus Replanting tersebut, Jeky meminta untuk di proses secara hukum Tampa ada pandang bulu.

“Copot dan proses secara hukum. Jika ada pejabat yang terlibat dan jikapun ada pihak ketiga non ASN, yang terlibat dalam dugaan penyalah gunaan anggaran tersebut, maka harus di diproses hukum,” jelas dia.

Terahir ia menyampaikan, dirinya juga meminta Kejati, untuk segera menpublikasikan hasil penyidikannya yang sudah mengeluarkan pernyataan ada indikasi kerugian negara terkait program Replanting ini.

Hal itu ia tegaskan agar publik bisa menilai bahwa kejati benar-benar bekerja.

“Jika proses penyelidikan Kejati Sulbar tak kunjung menuai hasil, maka Dewan Pemuda Mamuju Tengah, berencana akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kejati Sul-Bar,” urainya.

Sebelumnya Kejati Sulbar telah memanggil dan memeriksa Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sulawesi Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah.

Reporter : Turianto
Editor : mediaekspres.id