MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sulbar, Muhammad Hamzih menjelaskan soal polemik batalnya anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Mamasa dan Majene. Ia mengaku sempat berdebat dengan pihak pemerintah pusat terkait hal itu.
Kristina asal Kabupaten Mamasa dan Arya Maulana Mulia asal Majene, sebelumnya terpilih mewakili Provinsi Sulbar sebagai anggota Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus mendatang.
Namun, sehari sebelum mereka berangkat, keduanya terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR Laboratorium BPOM Mamuju.
Alhasil, Kristina dan Arya gagal berangkat ke Ibu Kota.
Dispora Sulbar pun bergerak cepat mencari pengganti. Andi Muhammad Juwandi dari Kabupaten Polman dan Anggi dari Mamasa lah yang akhirnya bertolak ke Jakarta.
Hal ini sontak menjadi polemik di media sosial Facebook. Netizen menilai ada indikasi kecurangan terkait pembatalan keberangkatan Kristina dan Arya.
Kadispora Hamzih lantas membantah isu kecurangan tersebut.
“Saya pastikan tidak ada kongkalikong. Bahkan saya sempat berdebat dengan orang pusat, Jakarta tidak mau mengerti,” ungkap Hamzih via telepon, Rabu, 28 Juli 2021.
Ia menjelaskan, Dispora Sulbar sebelumnya meminta kebijakan pusat untuk menunda keberangkatan Kristina dan Arya hingga satu minggu ke depan.
Sayangnya, kata Hamzih, pihak Istana Negara menolak permintaan itu.
“Malahan sudah pelepasan (Kristina dan Arya) oleh gubernur. Tapi hasil tes swab keluar Sabtu (24/7), sementara pusat sudah jadwal harus berangkat hari itu juga, tiketnya sudah ada,” tuturnya.
Dispora pun berupaya mengonfirmasi cadangan Paskibraka putri yang berasal dari Kabupaten Pasangkayu. Namun yang bersangkutan tak punya waktu lagi melengkapi berkas administrasi.
Dispora Sulbar akhirnya memilih Anggi yang juga asal Mamasa sebagai pengganti Kristina.
“Anggi ini adalah urutan ke-3 setelah Kristina dan dari Pasangkayu itu. Kami telepon ke Mamasa saat itu, ternyata dia on the way ke Makassar. Jadi kami langsung minta tes swab agar bisa berangkat,” jelas Hamzih.
Dirinya memastikan tidak ada intervensi dalam perekrutan anggota Paskibraka.
“Saya sudah tekankan ke tim penilai, ada Polri, TNI, dan orang Dispora, jangan ada titip-titipan,” akunya.
Soal nasib Kristina dan Arya, Hamzih mengaku akan mengunjungi mereka. Bahkan, pihaknya bakal meminta pusat agar memberikan sertifikat anggota Paskibraka kepada keduanya.
Selain itu, Kadispora Sulbar juga berjanji akan membangun komunikasi dengan berbagai instansi, guna menjamin masa depan Kristina dan Arya.
“Kalau nantinya mau masuk ASN, Polri atau TNI, bisa diprioritaskan lewat jalur prestasi,” pungkasnya.
Reporter: Harly
Editor : Mediaekspres.id
Video : Paskibraka, Wakil Provinsi Batak Kejakarta Karena Covid-19 :
Comment