MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI kembali merilis sebaran varian Alpha, Beta, dan Delta di Indonesia hingga 21 Juli 2021. Satu kasus varian Delta SARS-CoV-2 ditemukan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Dilansir KOMPAS.com, pada periode ini, total ada 868 varian baru. Semua varian tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia.
Dengan rincian 802 kasus varian Delta, kemudian disusul 56 kasus varian Alpha, dan 10 varian Beta.
Adapun dua provinsi baru yang mengalami penularan varian baru virus Covid-19 adalah Nusa Tenggara Timur dengan 4 kasus varian Delta dan Sulbar dengan 1 kasus varian Delta.
Satgas Penanggulangan Covid-19 Bidang Penanganan Provinsi Sulbar, dr. Ihwan membenarkan adanya kasus varian baru tersebut.
Namun, Ihwan mengaku belum mengetahui di mana lokasi pasien terpapar varian Delta itu.
“Saya juga baru baca tadi, memang ada. Cuma di kabupaten mana, saya belum tahu,” terangnya via telepon, Kamis, 22 Juli 2021.
Ia mengatakan, masuknya varian baru ini memang sudah diprediksi, mengingat tren peningkatan kasus Covid-19 di Sulbar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Ihwan pun mengingatkan bahwa varian Delta bisa saja lebih ganas dari jenis lainnya.
“Harus dibedakan, ya, bisa lebih ganas dan pasti lebih ganas. Varian Delta ini bisa saja lebih ganas, bisa juga ringan. Salah satu yang bisa meringankan itu adalah vaksin,” jelasnya.
Baca juga:
Menurut data dari National Health Service (NHS), yang menganalisis 92.029 kasus varian Delta di Inggris dari awal Februari sampai pertengahan Juni 2021, ada beberapa kelompok tertentu yang paling berisiko terinfeksi varian Delta, yakni orang berusia di bawah 50 tahun dan orang yang belum divaksinasi Covid-19.
Sementara gejala yang timbul, di antaranya nyeri otot, hidung tersumbat, mual atau muntah, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, pembekuan darah, dan
gangren (kematian jaringan tubuh).
Reporter: Harly
Editor : Mediaekspres.id
Comment