POLMAN-MEDIAEKSPRES.id-
Pada tahun 2021 pondok pesantren Salafiyah Parappe akan mengirim santrinya yang telah menyelesaikan pendidikan diniyah formalnya tingkat Aliyah untuk melaksanakan pengabdian di beberapa pondok pesantren wilayah sulawesi.
Salah satu penanggung jawab Guru Tugas PP. Salafiyah Sarappe, Ust. Muntaha mengatakan, bahwa tahun ini sekitar 32 santri dan santriwati akan ditugaskan untuk melaksanakan pengabdian.
Adapun lokasi penempatan mereka tersebar di beberapa pondok pesantren yang ada di wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
“Insya Allah tahun ini kita akan mengutus santri sebanyak 32 orang dan akan ditempatkan di beberapa pondok pesantren wilayah sulawesi barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah,” kata Ust. Muntaha, pada Sabtu, (12/06/2021).
Dalam acara seremonial pelepasan tersebut, Pimpinan Pondok pesantren Salafiyah Parappe, Ng KH. Abdul Latif Busyra menyampaikan beberapa pesan, dihadapan santri yang akan dilepas untuk melaksanakan tugas pengabdian.
Sebagai seorang santri haruslah senantiasa berkhidmat kepada gurunya.
“Jika hidupmu ingin selamat dan Damai maka berkhidmatlah (melayani) gurumu,” ujar beliau.
Beliau juga menuturkan bahwa kehancuran Agama hari ini disebabkan karna keilmuan seseorang tidak berberkah dikarenakan banyaknya penuntut ilmu yang tidak menghormati Ulama Terdahulunya.
Lebih lanjut ulama yang dikenal konsisten dalam mengawal pendidikan agama khususnya (kitab kuning)
Ia menuturkan, khidmat yang dia berikan kepada gurunya sungguh luar biasa.
Gurunya seperti KH. Maddappungan dan KH. Muhammad Zain (Puakkali Buta) benar-benar dilayaninya dengan baik.
Demikianlah beberapa poin penting yang disampaikan pimpinan Pondok pesantren Salafiyah Parappe dihadapan santri santrinya, dalam acara pelepasan Guru Tugas yang akan ditugaskan mengabdi ke beberapa pondok pesantren.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari pondok pesantren yang akan di tempati santri bertugas.
Reporter : BR
Editor : mediaekspres.id
“Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina, orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil,”
Santri
Comment