MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Jalan Berlubang, Genangan air hampir sepanjang jalan, bagai terpinggirkan dari perhatian pemerintah. Khususnya Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat, selaku yang memiliki kapasitas untuk menganggarkan perbaikan jalan poros Rangas – Tappandullu.
Bukan hanya jalan Rangas – Tappandullu, tetapi seluruh ruas jalan provinsi yang sudah di aspal dan beton harus dirawat. Bukan justru dibangun lalu dibiarkan begitu saja tanpa dipelihara.
Bigitulah ungkapan salah satu warga yang lewat di jalan tersebut. “Ini di depan mata, dekat kantor pemerintahan provinsi. Lalu bagaimana dengan yang jauh,” ungkapnya kepada mediaekspres.id, Jumat (25/06/2021).
Merasa dirugikan? Jawabanya “Tentu” Warga dan Negara dirugikan dengan kurangnya perhatian pemerintah daerah. Ibaratnya jalan yang bernilai lima sampai enam milliar per kilo meter, akan semakin cepat hancur jika yang berlubang dibiarkan saja.
Sementara menurut Kepala Ligkungan Bulutakkang, Badul Husain, seingatnya – semenjak dilakukan pengaspalan sampai sekarang belum pernah terlihat dilakukan perbaikan seperti penempelan. Sehingga jadinya terkesan dibiarkan begitu saja.
“Jika tidak salah sudah puluhan tahun, belum pernah saya lihat ada penempelan. Yang paling dikeluhkan jalan rusak dan jembatan – jembatan yang disana itu, mobil tidak bisa lewat dan jika mau menyeberang lewat samping jembatan,” keluhnya.
Di seberang telepon, Kepala UPTD Jalan dan Jembatan Dinas PU Sulbar, Saparang, menampik apabila dianggap tidak pernah melakukan kegiatan pemiliharaan jalan Rangas – Tappandullu. Bahkan menurutnya setiap tahun dilakukan, seperti penimbunan aspal yang berlubang, pembabatan rumput, pembenahan bronjong, deker dan galian.
“Setiap tahun kita masuk menimbun. Termasuk pembabatan rumbut, baru-baru kita lakukan dan itu tiga kali setahun dilakukan. Tapi memang tahun ini kita belum masuk karena menunggu dana,” tepisnya.
Baca juga
Wow! Ada Kolam Pancing di Jalan Bonehau-Kalumpang
Pengendara Wajib Tahu, Kecelakaan Akibat Jalan Rusak Bisa Tuntut Pemerintah
Iapun berjanji akan segera melakukan pembenahan termasuk jembatan kayu yang dikeluhkan. Disamping itu, ia juga mengimbau kepada para kontraktor yang beraktivitas untuk memperhatikan kondisi jalan. Sebab dari laporan yang diterima lalu lalang alat berat yang digunakan adalah salah satu penyebab jalan menjadi rusak dan berlubang.
“Itu kan alat berat keluar masuk seperti sepuluh roda. Seharusnya kontraktor yang mengaspal membenahi itu, tetapi begitu selesai itu tidak dilakukan. Pak Camat pun pernah menyampaikan itu kepada kontraktor tetapi tidak dibenahi,” ungkapnya.
Terkait kegiatan pemiliharan yang dianggap kurang diperhatikan dibantah oleh Saparang. Iapun siap membuktikan melalui dokumentasi kegiatan yang dilakukan. Seperti yang dilakukan di Salubatu – Bonehau, Kalumpang – Batuisi, Batuisi – Batas Toraja dan sebagainya.
“Yang dilakukan pemiliharaan – ada tiga ruas ini tahun,” pungkasnya.
Reporter: Irwan
Editor : Mediaekspres.id
Comment