TAKALAR, MEDIAEKSPRES.id – Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Makassar (UNM), Tenri SP Dipoatmojo, Anwar dan Hety Budiyanti mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2020 dengan judul “PKM Manajemen Persediaan Pada Usaha Garam” di Dusun Patte’ne Desa Bontomanai, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/10/20).
Salah satu dosen yang melakukan Pengabdian kepada Masyarakat yakni Dr. Anwar, SE., M. Si menjelaskan bahwa Tujuan dilaksakannya kegiatan pelatihan adalah memotivasi pemilik usaha garam dalam melakukan manajemen persediaan sebagai pendukung dalam pengembangan usahanya.
“Manajemen persediaan merupakan pengetahuan yang sangat penting untuk meningkatkan laba usaha. Produksi garam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim yang ada, sehingga selama 1 tahun hanya melakukan produksi optimal 5 bulan yakni Juli sampai November.
Oleh karena itu, jika produksi melimpah akan memberikan efek terhadap penurunan harga. Pemilik usaha garam dapat melakukan penyimpanan hasil produksi untuk menyesuaikan peningkatan harga di pasar,” jelasnya.
Di samping itu, salah seorang pemasok garam, Pak Azis mengatakan bahwa pelatihan manajemen persediaan memberikan pengetahuan baru dalam mengelolah usahanya.
Ia juga menjelaskan bahwa selama ini sudah melakukan manajemen persediaan dengan cara menyesuaikan modal usaha, jika modal usaha ada akan dilakukan penampungan terhadap hasil produksi yang dilakukan. Model persediaan yang dikembangkan murni dari pengalaman atau warisan turun temurun.
Selain itu, Tenri SP Dipoatmojo selaku ketua tim dalam program pengabdian ini menjelaskan bahwa pelatihan ini akan mengantar para pemilik usaha garam sadar akan pentingnya manajemen persediaan dalam pengembangan usaha.
“Selama pelaksanaan pealtihan dilakukan para peserta sangat antusias dalam memahami teknik persediaan yang disampaikan disesuaikan dengan kebiasaan yang diterapkan di usaha mereka. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik usaha sangat sadar dengan usahanya yang masih dikelolah manual jauh dari kesan professional,” tuturnya.
Tidak hanya itu, semua peserta berharap agar kiranya akan ada pelatihan serupa agar mereka bisa mengembangkan usaha yang sedang mereka jalankan.
Reporter: Firdha Mutmainna
Editor : Mediaekspres.id
Comment