Suatu sore tanggal 11 Agustus 2020. Cuaca menunjukkan gelagat pertanda hujan akan turun. Saat itu, saya masih berada di warkop – masih ada tugas redaksi yang mesti diselesaikan. Kulihat layar gawai, ada pesan WhatsaAp masuk.
“Masih di warkop? Saya segera otw dari DPRD Provinsi, kak.”
Pesan itu dari Demas — dia baru beberapa hari magang di Mediaekspres.id – dan kami janjian bertemu di warkop ini.
Tidak lebih dari 30 menit kami bercengkrama. Setelah itu, dia pun pamit. “Besok saya mau ke kampung dulu,” katanya.
“Oke, bro. Hati-hati di jalan,” singkatku, tanpa sedikit pun terbesit bahwa itu adalah pamitan Demas yang terakhir.
MATENG, MEDIAEKSPRES.id – Awan duka menyelimuti dunia kewartawanan Sulawesi Barat. Salah satu Pejuang Pena telah berpulang. Demas Laira, wartawan media online itu menghembuskan nafas terakhir di Kabupaten Mateng, Sulawesi Barat, Kamis (20/8/2020) dini hari.
Kematiannya sungguh menyesakkan dada. Bagaimana tidak, Demas ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Jalan Poros Mamuju-Palu, Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah. Kondisinya mengenaskan, di sekujur tubuhnya ada lebih dari tujuh tusukan bekas benda tajam.
Polisi dan beberapa saksi mata menemukan jasad korban sekitar pukul 02:30 dini hari.
Dia dibunuh. Ya, sahabat kami itu dibungkam untuk selamanya. Entah motifnya terkait tugas jurnalistik yang dilakukan Demas — ataukah karena masalah pribadi – pelaku keji tersebut sudah melukai hati kami, para Kuli Tinta.
Dari jejak digital di akun Facebook Demas, ia sempat ikut touring salah satu komunitas motor, pada 16 Agustus 2020. Setelah perjalanan itu, ia kembali ke Mamuju Tengah. Ironis, Demas kembali untuk menjemput ajal.
Wartawan Energik yang Gemar Mengontrol Pemdes
Tidak banyak kru Mediaekspres.id yang mengenal Demas Laira. Dia memang belum cukup sepekan bergabung.
Namun di Dapur Redaksi, Demas dikenal sebagai wartawan energik – geraknya dinamis bolak-balik dari Mamuju Tengah ke Kota Mamuju – aktif dalam memantau pemerintahan desa (Pemdes).

Pembawaannya cukup kalem, namun ganas saat meliput di lapangan. Begitu kata orang-orang yang pernah bersama Mendiang Demas di lapangan.
Salah satu beritanya yang pernah terbit di Mediaekspres.id dengan judul “Masyarakat Kakullasan Tagih Janji Bupati”.
Dia juga sempat mengirim berita soal permasalahan akses jalan penghubung Desa Palongaan dan Desa Batuparigi, Kabupaten Mamuju Tengah.
Meski tak mengenal dekat sosok Demas Laira, saya percaya dia punya semangat untuk mengangkat daerah dari keterpurukan. Bebas dari cengkraman tirani.
Selamat jalan Wartawan Energik! Semangatmu akan kami teruskan.
Kulangitkan doa untukmu, sahabat. Tenanglah bersama Bapa di surga!
Penulis: Shermes




Comment