Anggaran Kementan Dipotong, SDK: Harus Tinjau Ulang

JAKARTA, MEDIAEKSPRES.id – Sejumlah anggota Komisi IV DPR RI menyayangkan pemotongan anggaran di Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu sorotan disampaikan Legislator asal Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK).

Menurutnya, pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan tersebut. Pasalnya, anggaran yang tersedia sesungguhnya untuk kepentingan para petani, sekaligus pemenuhan ketersediaan pangan di Indonesia.

“Sesungguhnya kita kecewa dengan pemotongan anggaran karena di satu sisi menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi harus ditinjau ulang. Untuk itu, Menteri Pertanian harus memberikan penjelasan kepada Presiden bahwa anggaran ini untuk keperluan perut rakyat,” ujar SDK dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian SyahruI Yasin Limpo, Senin (4/5) lalu, dilansir website Kementan RI.

Pemotongan anggaran, lanjut SDK, harus dikoordinasikan dan dibahas secara detail antara Kementan dengan Pemerintah. Dia berharap pemotongan ini bisa ditinjau ulang agar tidak terjadi situasi buruk, seperti krisis pangan.

Sementara itu, anggota komisi IV lainnya dari Fraksi Demokrat, Muslim, mendukung penuh pemulihan anggaran di lingkup Kementan demi mendukung peningkatan kinerja. Terlebih ia menilai, saat ini Kementan memiliki program-program yang memiliki keunggulan dan patut didukung.

“Saya sangat mengapresiasi program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang banyak melibatkan petani milenial. Perkembangan petani milenial sekarang juga sangat bagus menyakut agroponik dan agrowisata,” terang Muslim.

Sebagai informasi, PWMP merupakan program andalan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan yang telah terbukti mampu mencetak generasi pengusaha muda atau enterpreneur khususnya di bidang pertanian.

Program ini merupakan salah satu upaya untuk menepis anggapan negatif tentang dunia pertanian khususnya di level anak muda. Padahal di tangan mereka pembangunan pertanian justru bisa berkembang dengan baik dan berada di garis depan.

Untuk itu, keberadaan anak muda sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan pertanian masa depan. Apalagi anak muda merupakan generasi yang aktif berfikir kreatif, inovatif dan cepat beradaptasi menunjukkan kemampuannya untuk bersaing di level internasional.

“Jika program ini terus dikembangakan maka saya semakin optimistis Kementan bisa mencetak 5,2 juta petani milenial yang handal dan inovatif. Namun tetap saja harus didukung degan anggaran dan kerjasama antar fakultas pertanian seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” tandasnya.

Untuk diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah memangkas anggaran sebesar Rp 3,6 triliun yang berasal dari 9 Eselon I Kementerian Pertanian.

Dengan demikian, total anggaran Kementan tahun ini tersisa Rp 17,4 triliun dari pagu awal Rp 21 triliun.

“Basis anggaran yang semula sebesar Rp 21 triliun, kami mengusulkan mengalami penyesuaian menjadi Rp 17,44 triliun,” kata Syahrul dalam rapat kerja virtual tersebut.

Pemangkasan ini sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi  Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19).

Syahrul pun mengusulkan alokasi anggaran kementerian sebesar Rp 1,85 triliun karena imbas dari virus corona. Realokasi anggaran ini difokuskan untuk tiga program. Antara lain, pencegahan virus corona sebesar Rp 45 miliar, program pengamanan ketersediaan pangan Rp 198,95 miliar, dan program sosial Rp 1,6 triliun.

Sumber: Website Kementan RI

Editor    : Mediaekspres.id

Quotes of the day “Orang yang hanya berfikir bagi kepentingan perutnya sahaja maka harga dirinya serupa dengan apa yang keluar dari isi perutnya.”

Ali bin Abi Thalib

Comment