MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Lomba Khattil Qur’an Kaligrafi Islam MTQ VIII Tingkat Provinsi Sulawesi Barat, disorot beberapa peserta kaligrafi. Dewan Hakim dinilai melakukan kecurangan dalam menilai lomba.
Baca juga:
Peserta Sorot Dewan Juri Lomba Kaligrafi MTQ Sulbra
Sorotan itu pun mendapat respon dari Sekretaris Dewan Hakim, Sukri Mondang.
Ia menyayangkan kritikan tersebut muncul setelah acara perlombaan usai. Seharusnya, kata Sukri, usulan dari para peserta lomba masuk sebelum ada penetapan surat keputusan (SK).
Ia mengaku paham tentang masalah ketidakpuasan peserta kaligrafi. Menurut Sukri, hal ini telah diklarifikasi oleh yang membidangi cabang lomba Musabaqah Kaligrafi; dan dihadiri oleh Kiai Ahmad Multazam.
“Hal ini tentang person tertentu yang telah terlanjur ditunjuk masuk dalam komposisi pada MTQ tahun ini. Kenapa tidak dikomplen memang, tidak dikritisi memang, sebelum ada SK-nya?” heran Sukri Mondang saat dihubungi Mediaekspres.id, Selasa (1/9/2020) kemarin.
Dia berharap keputusan hasil lomba dianulir, kekeliruan dan kesalahan akan dievaluasi.
Selain itu, kedepannya akan mengusulkan MTA/STQ yang akan datang untuk melibatkan LPTQ Pusat sebagai pembanding.
“Toh kalau pun ada hal-hal yang agak riskan untuk kedepannya kita perlu ketelitian yang dalam, bahkan saya juga bermaksud akan mengusulkan untuk yang akan datang Mtq/Stq kalau boleh direkrut ada salah seorang dari Lptq Pusat sebagai pembanding,” jelas dia.
Ia mengapresiasi ketelitian, kritikan peserta kaligrafi memberi masukan terhadap Dewan Hakim.
Sementara itu, pemerhati cabang Kaligrafi Ustaz Multazam memberi saran kepada Dewan Hakim agar mengadakan jumpa pers, guna mengklarifikasi kekeliruan tersebut.
“Saya kira dewan kaligrafi akan merasa legah menyampaikan hal tersebut dengan cara kekeluargaan. Karena kalau dengan cara kekeluargaan tidak akan menimbulkan gejolak,” ujarnya.
Reporter: Chandraq
Editor : Mediakespres.id
“Departemen Agama itu layaknya pasar, semua ada, justru agama yang tidak ada di Departemen Agama.”
Gus Dur




Comment