MATENG, MEDIAEKSPRES.ID- Warga Desa Kumasari, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) yang hilang saat hendak ke kebunnya di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), telah ditemukan.
Nurdin namanya 57 tahun, ia ditemukan dalam keadaan tak dapat dikenali lagi. Anggota tubuhnya sebagian terpisah, sebagian tinggal tulang termasuk kepala dan mengeluarkan bau tak sedap.
Ia tak dapat dikenali lagi, diduga ia telah meninggal sudah 11 hari.
Mediaekspres.id merangkum tujuh fakta terkait penemuan jasad Nurdin yang sempat gegerkan warga Desa Tassoko, Karossa tersebut.
Nurdin Dinyatakan Hilang
Sejak tanggal 22 Maret lalu, Nurdin berangkat ke kebunnya di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mateng. Ia tak kembali lagi ke kampungnya di Desa Kumasari, Kabupaten Pasangkayu.
Tiga hari tak pulang, pihak keluarga Nurdin melapor ke pihak berwajib. Setelah mendapat laporan dari keluarga, Badan Nasional Penelusuran dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, langsung mengambil tindakan dan menuju ke tempat Nurdin dinyatakan hilang.
“Bahwa Nurdin berangkat dari rumahnya menuju kebun miliknya pada Minggu 22 Maret 2020 lalu. Sejak kepergian korban tidak ada informasi kepada keluarga hingga hari ke tiga,” kata Kepala Basarnas Mamuju, Djunaidi, saat itu Rabu, (25/3/2020).
Dia mengungkapkan, pihak keluarga sudah berusaha menghubungi Nurdin via telepon seluler miliknya, namun handphone milik korban tidak dapat dihubungi.
“Karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, keluarga korban menghubungi pemerintah setempat untuk melaporkan kejadian tersebut,” ujarnya.
Tim Pencari Bergerak ke TKP Hilangnya Nurdin
Mendapat laporan dari keluarga korban, tim pencari orang hilang yang tergabung dari Basarnas Mamuju, Polres Mamuju Tengah serta sejumlah warga, terjun ke lokasi di kebun Nurdin di desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah.
Pihak pemerintah setempat bersama Binmas desa Tasokko dan beberapa warga sudah berusaha mencari Nurdin namun tidak membuahkan hasil.
“Awalnya, korban pergi ke kebun. Namun hingga dua hari korban tidak kunjung kembali ke rumah dan akhirnya keluarga korban melapor. Kamipun langsung melakukan pencarian pada Selasa 24 Maret. Tim pencarian hanya mendapati motor Nurdin yang berada di pinggir jalan penghubung dusun Tanete lette desa Tasokko,” ujar Djunaidi.
Diketahui bahwa lokasi penemuan motor Nurdin masih jauh dari lokasi perkebunannya, diperkirakan sekita 5 kilo meter. Sampai saat itu, upaya yang dilakukan tim bersama warga belum membuahkan hasil.
Pencarian 7 Hari Hasilnya Nihil
Tim pecari orang hilang ini tak jua membuahkan hasil, hingga pada hari Selasa 31 Maret 2020 pencarian dihentikan.
Djunaidi mengungkapkan, sejumlah yang tergabung dari tim pencarian selama tujuh hari yaitu, Basarnas Mamuju, Brimob Polda Sulbar, Polres Mateng, Koramil Karossa, Dinsos Mateng, Damkar Mateng, KPA Cakrawala, PMI Mateng bersama masyarakat setempat.
“Kami yang berada di lapangan tidak berhasil menemukan tanda tanda korban. Padahal kami sudah melakukan penyisiran hingga sepanjang 4 kilo meter ke wilayah yang memungkinkan korban menuju ke sana, namun nihil, sehingga diputuskan untuk menghentikan pencarian,” jelas Djunaidi.
Dia juga mengungkapkan, jika tidak ditemukan tanda-tanda korban maka pencarian akan dihentikan dan ditutup sesuai dengan kesepakatan keluarga.
Pencarian Dihentikan
Pencarian Nurdin warga Pasangkayu ini resmi dihentikan dan tidak membuahkan hasil. Menurutnya, hal tersebut ia hentikan karena telah sesuai standar operasional prosedur (SOP) meski hasilnya nihil.
Dia menjelaskan, Nurdin dilaporkan hilang sejak 22 Maret saat pergi berkebun di desa Tasokko, kecamatan Karossa, kabupaten Mateng. Hingga pencarian hari ke tujuh tepat pada tanggal 31 Maret 2020, tidak ditemukan.
Sesuai dengan SOP yang ada, bahwa operasi akan dihentikan setelah tujuh hari pencarian.
Warga Tasokko Digegerkan Penemuan Mayat
Warga Karossa — Desa Tasokko — Dusun Salubijau digegerkan dengan penemuan mayat oleh warga Tasokko pada pukul 14.45 Wita.
Linggi namanya, ia menemukan mayat sudah dalam kondisi tak bernyawa, mayatnya sudah mengering dan berbau.
Awalnya, saat Linggi hendak ke kebunnya untuk memetik buah coklat. Saat akan memetik buah coklat, Linggi mencium bau tak sedap.
Ia kemudian mencari asal bau itu dan melihat ada sesosok mayat sedang tertelungkup di dasar tebing. Mayat tersebut mengenakan celana pendek loreng tanpa baju dan alas kaki.
Linggi pun bergegas menuju jalan poros ke pemukiman warga untuk memberi tahu masyarakat.
“Saat di kebunnya warga yang menemukan, mencium bau tak sedap dan setelah diselediki tenyata ada mayat yang sudah tidak dikenali lagi,” ungkapnya melalui telepon selulernya, Rabu, (02/04/20).
Kepala Desa Tasokko menyampaikan, mayat yang ditemukan sudah dibawa ke Puskesmas dan setelah itu ia tidak tau lagi.
“Setelah itu saya tidak tau lagi, apakah mayatnya sudah dibawa kerumah keluarganya atau di Puskesmas,” pungkasnya.
Mayat yang Ditemukan Ternyata Nurdin
Mayat yang ditemukan Linggi di Dusun Salubijau, Desa Tasokko, Karossa itu ternyata Nurdin, yang selama ini dinyatakan hilang dan tim Basarnas melakukan pencarian selama tujuh hari namun tak menemukannya.
Diketahui bahwa mayat tersebut adalah Nurdin, oleh keluarga menantunya dengan identitas celana loreng yang ia kenakan sewaktu ia beranjak ke kebunnya.
Keluarga Nurdin Menolak Dilakukan Autopsi atau Visum
Atas permintaan keluarga anak menantu lelaki Syarip, agar mayat Almarhum Nurdin diantar kerumahnya di Pasangkayu untuk di makamkan dan tidak dilakukan autopsi atau visum.
Autopsi biasanya dilakukan untuk investigasi medis dengan harapan mengetahui penyebab kematian.
Sedangkan visum biasanya dilakukan untuk mengambil keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang.
Reporter : Chandraqa
Editor : Mediaekapres.id
Comment