MAMUJU,- Salah satu aktivis di Mamuju, mendesak agar Kapolda Sulbar mencopot Dirlatas Polda Sulbar. Ia menganggap bahwa dirlantas Polda Sulbar, tidak becus menempati posisi jabatan sebagai Dirlantas, yang dinilai syarat disalahgunakan.
Ahmad Firdaus selaku aktivis HMI Mamuju. Telah menerima beberapa aduan masyarakat terkait dengan dugaan pungutan liar (Pungli) yang ada di Pos jaga Polisi Lalulintas, Saluleang, Kecamatan Kalukku.
Menurut Ahmad Firdaus, salah satu supir truck ekspedisi ditahan, dengan alasan supir tersebut melanggar aturan lalu lintas, sehingga supir dikenakan denda senilai dua juta rupiah.
Ahmad bercerita, uang tersebut di transfer melalui Briva sebagai tilang elektronik.
“Namun ternyata, uang tersebut masuk ke rekening pribadi oknum lantas tersebut dibuktikan dengan bukti transfer,” ujar Ahmad Firdaus, Minggu, 20 Oktober 2024.
Baca Juga : Diduga Ada “Pungli” di Diknas Sulbar, 16 Juta per MKKS Untuk Sandeq
Ahmad Firdaus menduga, kejadian tersebut sudah berulang kali dilakukan oleh oknum anggota Lantas yang sedang berjaga.
“Dan bisa saja mereka mejadikan itu sebagai kebutuhan sehari-hari mereka,” tuturnya
Selain itu, Ahmad juga mempersoalkan, pelayanan yang di duga tidak maksimal, sehingga masi banyak masyarakat yang kurang puas terhadap pelayanan yang ada di Polda Sulbar.
“Perlu kami sampaikan bahwa aparat kepolisian juga harus menjunjung profesionalitas dalam melaksanakan tugas. Kasian masyarakat ketika kalian menindak mereka sampai dibebankan dengan sebuah materi yang kalian tentukan, apa lagi para supir yang setiap harinya hidup di jalan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka,” cerita Ahmad.
Lanjut dia menjelaskan, wilayah pelanggaran itu, tentunya memiliki mekanisme atau prosesdur dan tidak serta merta melakukan penilangan dengan saat itu juga biaya denda harus dibayarkan.
“Semua melalui yang namanya prosedur,” jelasnya
Atas dasar tersebut, Ahmad meminta Kapolda Sulbar dapat menghimbau bawahannya, agar dapat memberikan edukasi yang baik terhadap.
Hal itu harus ia lakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap insitusi polri tidak hilang.
Selain itu, Polri di Sulbar dapat menjunjung tinggi sikap profesionalitas dalam bertugas
Ahmad firdaus, sebagai seorang aktivis Sulawesi Barat menyayangkan Institusi Polri di Sulbar tercederai, karena ulah oknum Polisi yang tidak menjaga Marwah dan kode etik internal kepolisian.
Oleh karena itu, ia dengan tegas menyampaikan kepada Kapolda Sulbar, agar mencopot Dirlantas Polda Sulbar.
“Kami anggap tidak becus dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pucuk pimpinan. Dan Kapolda Sulbar agar meng-evaluasi seluruh anggota lantas Polda Sulbar yang juga kami anggap tidak menjunjung tinggi sikap profesionalitas dalam melaksanakan tugas,” ujarnya.
Media ini mencoba mengkonfirmasi Dirlantas Polda Sulbar, terkait tudingan Dugaan Pungli oleha oknum lantas di Pos Jaga, namun hingga berita ini ditayangkan belum mendapat respon dari Dirlantas Polda Sulbar, Kombes Pol. Valentinus Virasandy Asmoro,S.I.K, M.H. (*)
Comment