MAMUJU,MEDIAEKSPRES,id- Mencegah pertumbuhan Stunting di Provinsi Sulawesi Barat. Model cara kerja yang harus dirubah. Karena dari tahun ke tahun penanganan stunting terus digalakkkan. Namun ada yang keliru yang dilakukan selama ini tentang cara penanganan pencegahan pertumbuhan Stunting di Sulbar.
Pemerintah provinsi Sulbar maupun daerah, agar melibatkan seluruh elemen, untuk bergerak bersama dalam pencegahan penanganan stunting.
Hal itu disampaikan Ketua Relawan Stunting Sulbar, Arman. Arman menyampaikan pelibatan seluruh elemen berbicara mengenai stunting sudah harus mulai digalakkan. Termasuk penyadaran terhadap pola makan ibu hamil.
“Ya pemerintah Sulbar harus merespon. Melibatkan seluruh elemen. Karena hari ini yang terpenting adalah edukasi, sosialisasi. Mulai dari pelajar juga memahami cara pencegahan Stunting, mahasiswa, OKP, tokoh masyarakat dan tokoh agama,” ujar Arman usai kegiatan deklarasi relawan stunting di Mamuju, Minggu (19/03/2023).
Baca Juga : Angka Gizi Buruk di Sulbar Tertinggi di Indonesia, Pj. Gubernur Sulbar Urus Apa?
Baca Juga : Bukan Pencitraan, Pj. Gubernur Sulbar Sasar Warga Beresiko Stunting
Arman mengatakan, pemerintah Sulbar dalam penangan Stunting tidak dengan cara pendekatan proyek. Sebab menurut Arman tiap tahun angaran puluhan milyar tidak mampu menekan prevalensi stunting di sulawesi barat, yang sudah mencapai 35%, menempatkan Sulbar di Posisi puncak secara Nasional di tahun 2023.
“Pak Pj. Gubernur Sulbar pun Latah dengan cara penaganan. Yang jelas tidak berhasil cara yang diterapkan,” kritik Arman yang juga selaku ketua DPW PPNI Sulbar ini.
Dengan terporsikannya Anggara yang besar itu, PPNI Sulbar juga akan turun langsung memantau kerja instansi, terkait penanganan pencegahan percepatan penanganan stunting.
Penulis : Iksan
Editor : mediaekspres.id
Comment