Mamuju – Ketua Dewan Kebudayaan Mandar, Muhaimin Faisal, mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera melunasi pembayaran hak passandeq pada pelaksanaan Sandeq Heritage Festival 2024. Nilai yang disebut belum dibayarkan mencapai Rp290 juta.
Menurut Muhaimin, passandeq merupakan jiwa dari festival layar tradisional Sandeq. Karena itu, keterlambatan pembayaran dianggap mencederai semangat kebudayaan Mandar.
“Para passandeq sudah mengorbankan tenaga, waktu, bahkan mempertaruhkan nyawa demi menyukseskan Sandeq Heritage Festival 2024. Sampai hari ini, hak mereka sebesar Rp290 juta belum dibayarkan. Kami minta Pemprov Sulbar segera bertanggung jawab,” tegasnya, Rabu (20/8/2025).
Ia mengingatkan, pelaku budaya tidak boleh diperlakukan semata-mata sebagai pelengkap acara, sebab mereka adalah garda terdepan dalam menjaga warisan maritim Mandar.
“Kalau passandeq saja diperlakukan seperti ini, bagaimana kita bisa bicara tentang kebudayaan maritim Mandar? Spirit Sandeq adalah kejujuran dan keberanian, maka komitmen itu harus tercermin dalam pembayaran hak-hak mereka,” ujarnya.
Muhaimin menegaskan, Sandeq bukan sekadar agenda pariwisata, melainkan identitas kolektif Mandar yang mengharumkan nama Sulbar di tingkat nasional bahkan internasional.
“Memperlakukan passandeq dengan adil bukan hanya soal finansial, tetapi juga soal martabat kebudayaan Mandar. Jangan menghina kebudayaan dengan meletakkannya di bawah kalkulasi ekonomi, tanpa siriq,” tutupnya.




Comment