MAMUJU,- Saluran Instagram Indonesia Coruption Whatch (ICW) merilis ada 17 Calon Kepala Daerah yang terafiliasi dengan bisnis energi kotor dan sumber daya alam yang merusak linkungan. Salah satu nama yang disebut di postingan Instagram @sahabaticw tersebut, adalah Calon Gubernur Sulbar, Suhardi Duka. Ia disebut, sebagai CEO dari PT. Mamuju Agro Sejahtera yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit.
Saat dikonfirmasi, via WhatsApp, Suhardi Duka membantah tudingan tersebut. Menurutnya, dirinya tidak memiliki perusahan sawit. Bukan cuman itu, pria yang akrab di sapa SDK ini, juga menambahkan bawah dirinya tidak memiliki perusahaan tambang apapun.
“Omong kosong saya tidak punya tambang apapun. Saya tidak punya perusahaan sawit,” tulis mantan anggota DPR-RI ini, saat dikonfirmasi, pada Senin, 25 November 2024.
Sebelumnya di beritakan, selain ICW, Lembaga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menghimbau kepada masyakarat Sulbar untuk memilih pemimpin yang siap berkomitmen untuk tidak merusak lingkungan. Tawaran beberapa poin yang menjadi catatan penting yang harus di perhatikan adalah isu lingkungan.
Baca : Paslon Gubernur Sulbar, Masuk Dalam Daftar 17 Kandidat Gubernur Afiliasi Bisinis Energi “kotor”
Menurut, Kepala Devisi Advokasi dan Kampanye Walhi Wilayah Sulbar, Hermadi kepada media ini, Sabtu, 31 Agustus 2024 lalu mengatakan, beberapa hari terahir, isu lingkungan menjadi wacana publik bagi para pelaku eksploitasi alam yang tidak memperhatikan dampak lingkungan.
Apa lagi, di Sulbar sebanyak 123 Izin Usaha Pertambangan (IUP) Komunitas Batuan. Para perusahaan yang memiliki IUP itu, akan melakukan eksploitasi alam untuk menjalankan bisnis komunitas bebatuan itu.
Ia menyorot para pelaku tambang yang tidak memperhatikan lingkungan. Ia mengatakan, lahirnya para aktivis lingkungan itu bergerak bareng, memperjuangan ruang hidup yang berada di lingkar tambang.
Ia mengapresiasi masyarakat yang menolak masuknya tambang di daerahnya. Hal itu ia lakukan karena bahaya lingkungan yang akan di hadapi ketika tambang itu berjalan.
“Kami mengapresiasi warga tehadap penolakan tambang yang masuk didaerahnya,” ujar Hermadi. (*)
Penulis : Muhammad Ikhsan
Comment