Demo Kantor Bupati, Desak Camat Kalumpang Dicopot

Mamuju – Terkait polemik oknum camat kalumpang yang videonya viral di medsos mendukung salah satu paslon di Pilgub Sulbar dan Pilbup Mamuju, telah menjadi perhatian publik dan menjadi atensi dari Gerakan Pemuda dan Mahasiswa merdeka Sulbar.

Mereka melakukan demonstrasi di Kantor Bupati Mamuju dan berharap Pjs. Bupati Mamuju dapat menerima dan mendengar aspirasi mereka.

Namun saat massa aksi tiba di kantor bupati, PJs. Bupati Mamuju tidak berada ditempat. Hal itu pun memaksa Gerakan Pemuda dan Mahasiswa merdeka Sulbar, terlibat saling dorong dengan petugas Satpol PP.

“Naasnya dan sungguh miris sebab aksi unjuk rasa yang dilakukan di kantor mamuju, diketahui Pjs. Bupati Mamuju dan beberapa asisten tidak ada satu pun yang berkantor di jam kerja, sehingga memunculkan indikasi sebagai bentuk penghianatan terhadap pelayanan, padahal surat aksi unjuk rasa telah di terima oleh Polresta Mamuju,” ujar Korlap Aksi Angry, pada Jum’at, 1 November 2024.

 

Baca Juga : Kampanyekan Paslon Nomor 1, Camat Kalumpang Dilaporkan

 

Lanjut Angry menjabarkan, berdasarkan keterangan di video oleh kesbangpol Mamuju menerangkan bahwa tidak ada satu pun pegawai yang berkantor.

Angry mendesak agar Pjs Bupati Mamuju, agar melakukan evaluasi terhadap oknum Camat Kalumpang yang diduga keras melanggar netralitas ASN.

“Bahkan sesuai dengan peraturan perundang undangan sudah ada dasar untuk diberikan sanksi berupa pencopotan. karena beradasarkan uraian matriks skb lima menteri terhadap sanksi berat terpenuhi. Hasil kajian kami,” jelasnya

Selain itu, Angry mendesak Pj. Gubernur Sulbar agar segera mengevaluasi PJS Bupati Mamuju dan beberapa pegawai yang tidak berkantor di jam kerja. Menurutnya hal tersebut ini sudah potensi melanggar kode etik korps kepegawaian.

Angry akan menyurat ke Kemendagri atas pelayanan oleh pemkab Mamuju yang dinilai tidak melakukan pelayanan di jam kantor.

“Mestinya ada pegawai ASN Pemkab Mamuju yang stanby di kantor pada saat jam kerja. Apatah lagi surat pemberitahuan aksi sebelumnya sudah masuk, tentu ada pemeberitahuan dari polresta Mamuju,” ujarnya lagi

Aksi unras ini murni gerakan untuk memperjuangkan demokrasi di sulbar agar tidak dirusak oleh oknum-oknum tertentu apalagi seorang ASN yang notabenenya mesti menjaga marwah demokrasi di sulbar. (*)

Comment