Yuki, Kader Lincah yang Fokus dan ‘To The Point Please’

MAMUJU,- Yuki, dulu berkawan di sepenggal masa. Tak lebih setahun dua tahun, berbilang tahun yang lalu dalam hitungan jemari. Setelah terentang jarak dan waklu belasan tahun kemudian, saya lalu menemukan namanya diperbincangkan kalangan terbatas di Mamuju kota, mulai awal bulan Juli lalu.

Yuki Permana (51 tahun) akan meramaikan palagan politik Pilkada Mamuju 2024. Ketika itu, sekitar dua bulan yang lalu, seorang sumber orang dalam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sulawesi Barat, yakinkan media ini bahwa Yuki Permana bakal jadi pendamping petahana Sitti Sutinah Suhardi di Pilkada Mamuju.

Informasi ini kemudian coba diuji ke para pihak yang ditengarai orang dekat Tina, sapaan Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi. Yang muncul ekspresi tak percaya nama Yuli masuk gelanggang. “Tidak pernah terbaca di survey. Juga tidak pernah dirumus,” kata seorang sumber, sekitar awal Juli 2024.

Sejak awal memang atau ketika perbincangan meluas Pilkada Mamuju 2024, tak sekalipun nama Yuki menjadi topik pembicaraan sebagai figur yang bakal menjadi tandem Tina.

 

Kehadiran Yuki di Mamuju

Yuki Permana tak pernah punya impian akan berlabuh hingga mengayuh hidup permanen di Mamuju sebelum 20-an tahun silam. Terbentuknya Provinsi Sulawesi Barat pada 2004 jualah yang membawanya ke Mamuju.

Ketika itu Yuki Permana adalah Sekretaris PKS Sulawesi Selatan. Seiring DOB Sulawesi Barat, Presiden PKS di Jakarta kemudian menugaskan Yuki membentuk kepengurusan PKS di provinsi ke-33 di Indonesia ini sekaligus menjadi ketua PKS pertama.

“Saya mulai pindak ke Mamuju sejak November 2004. Partai menugaskan saya memimpin partai ini di sini (Sulawesi Barat),” ujar Yuki Permana di rumahnya, Minggu, 8 September, sekitar pukul 15.30 Wita.

Di Mamuju, Yuki kemudian membenahi partainya di level provinsi hingga membentuk kepengurusan partai di kabupaten-kabupaten.

Pada Pemilihan Umum atau Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009, PKS Sulawesi Barat mampu menunjukkan tajinya dengan berhasil mendudukkan dua kadernya di DPRD Provinsi Sulawesi Barat, termasuk Yuki sendiri dari dapil Kabupaten Mamuju.

Ia mengingat, kantor DPRD Sulawesi Barat yang pertama masih indekost di Jl Andi Depu, Mamuju. Sebuah bangunan kecil dengan ruangan yang disekat dinding pakai papan instan dari tripleks.

Yuki menjadi bagian dari sejarah perubahan dalam pemerintahan provinsi, selaku legislator ikut menikmati proses perpindahan kantor DPRD Sulawesi Barat yang baru di bilangan Rangas, Simboro, Mamuju, berdampingan dengan kantor Pemprov Sulawesi Barat.

Sebagai orang baru di Mamuju, Yuki bersyukur partai yang dipimpinnya bisa mendudukkan dirinya di parlemen. Ia ingat, perolehan suara pribadinya sekitar 3 ribuan.

Pada Pemilu atau Pileg 2014, PKS kembali unjuk gigi dan berhasil mengantarnya ke parlemen dengan perolehan suara 5 ribu lebih.

“Dari dua kali pemilu yang lalu itu, tren kenaikan suara saya cukup bagus,” kata Yuki.

Duduknya di parlemen periode kedua itulah saya mulai mengenalnya. Ia supel bergaul. Saya memotretnya sebagai politisi muda yang lincah bergerak. Tapi dalam pengenalannya itu, tak sekalipun saya menjumpainya di warung-warung kopi.

Yuki berperilaku serius. Ia bukan orator dan pendebat yang piawai. Tapi dari foto-foto di masa lalu, ia kerap tampil jadi narasumber di banyak momen dalam forum-forum resmi.

 

Membelokkan Arah Kerja Politiknya

Pemilu 2019 adalah akhir masa kerjanya di Parlemen Sulawesi Barat. Ia bukannya pensiun, tapi memilih jalur yang lebih menasional: Calon DPD RI dari Dapil Sulawesi Barat.

Alasan Yuki menatap di Jakarta pada pemilu kala itu adalah bagian dari strategi partainya. Ia sorong seorang kader PKS yang lain untuk maju ke DPRD Provinsi Sulawesi Barat mewakili dapil Kabupaten Mamuju.

“Itu alasan saya maju ke DPD RI. Berharap kursi PKS di provinsi dari Mamuju diisi oleh kawan kami di partai,” katanya.

Ujung perjuangan di pemilu 2019 semuanya buyar: Yuki gagal ke Senayan, hasrat 1 kursi partai dari dapil Mamuju pun kandas.

Ini pelajaran penting baginya. Meski tak terprotek di pemerintahan periode 2019 hingga 2024, Yuki tak kesepian soal pekerjaan dan sumber pendapatan ekonomi. Selaku pimpinan partai wilayah Sulawesi Barat, bagi Presiden PKS di Jakarta memandang Yuki adalah kader mumpuni. Soal kecil menyangkut pekerjaan untuknya. Proyek APBN banyak.

Pileg 2024 barusan adalah keberanian Yuki Permana kembali membidik kursi Senayan: Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Barat. Beroleh suara 25 ribu memang jauh dari perolehan kursi untuk PKS ke Jakarta. Tapi Yuki layak direkeng.

 

Liku Singkat Jadi Tandem Tina

Saya menyudahi muhibah spritual di Mamuju Tengah pada Jumat sore, 6 September. Di perjalanan ke Mamuju kota, terutama setelah melewati Bakengkeng, Kalukku, hingga pintu awal masuk kota Mamuju, baliho pilkada Tina-Yuki mulai bertengger di pinggir-pinggir jalan. Cukup banyak.

Kerja Yuki Permana di Jakarta sejak Juli-Agustus berhasil. “Saya tunggui dua bulan ini proses di Jakarta,” kata Yuki sambil tertawa.

Yuki tahu benar cara meyakinkan presiden partainya setelah dirinya beroleh lampu hijau dari Suhardi Duka (SDK) untuk menjadi tandem Tina di Pilkada Mamuju.

Prosesnya telatif cepat. Singkat. Tapi kisah kelekatan PKS dengan SDK sudah dimulai sejak lama. Bahkan sejak SDK mulai menapaki jalan Bupati Mamuju di periode pertama, 2005.

Sejak itu, menurut Yuki, PKS telah memberi dukungan kepada SDK, termasuk ketika maju sebagai calon Bupati Mamuju menuju periode kedua, 2010.

Jejak sejarah memang menerangkan, 10 tahun jadi Bupati Mamuju (2005 s.d.2015), SDK dan PKS seiring sejalan.

Menjadikan Yuki sebagai pendaping Tina bukanlah faktor kebetulan. Tina, terutama SDK, layak menghitung kursi PKS di Mamuju– plus 1 kursi di DPRD Sulawesi Barat untuk menyokong Partai Demokrat mengusung SDK sebagai calon gubernur. Yuki pun menggaransi pemilih loyalnya di Kabupaten Mamuju akan mendukungnya menjadi pemenang pilkada kelak.

Upaya Yuki meyakinkan hingga mendapatkan rekomendasi DPP Partai Gerindra untuk paket dirinya dengan Tina, itu juga dipandang daya dobraknya layak diperhitungkan.

Yuki mengulas sekilas akan membenahi perkebunan di Kabupaten Mamuju jika dirinya bersama Tina diberi amanah memimpin Mamuju lima tahun ke depan, 2024-2029.

Ia bilang, potemsi perkebunan Kabupaten Mamuju cukup menjanjikan. Jika pelbagai komoditi unggulan di Mamuju dikembangkan– dari hulu ke hilir –bukan tidak mungkin kesejahteraan petani bisa kian meningkat. Perikanan pun demikian.

Yuki Permana lahir di Makassar, 30 Desember 1972. “Nama saya di akte kelahiran itu Yuki Permana Baso. Tapi ketika sekolah hingga terbit ijazah beringkat, kata Baso sudah tidak ada,” kata Yuki mengenang.

Yuki lahir dari bapak yanh seorang Tentara (Bantaeng Gowa). Ibunya berasal dari Sunda, Jawa Barat. “Istri saya dari Bugis, dinda,” kata Yuki.

Yuki Permana Baso cukup pandai mengatur waktu. Saat konfirmasi dirinya untuk wawancara pada Sabtu malam, ia telah mengatur waktu bertemu Minggu siang, esoknya.

Meski molor ke awal petang, ia mengguh sungguh sibuk segala urusan di kantor partainya. Juga akan ada persiapan rapat terkait Pilkada Mamuju di rumah pemenangannya di BTN Haji Basir Lorong 3.

Kali ini Yuki tak irit bicara– meski kerap ia sebut off the record di hal-hal krusial terkait proses singkat pencalonannya sebagai calon bupati.

Di rumah pemenangannya pada petang kemarin, kursi sudah disusun timnya. Tetamunya belum tampak. Sejumlah ibu-ibu di di dapur dan di separuh teras rumahnya sedang giat mengawasi masakan rupa-rupa untuk tetamu.

Tampak benar aroma Pilkada Mamuju 2024 telah dimulai. Di kubu sana, Ado – Haji Damris sedang mengemas diri. Wawancara untuknya pun telah disiapkan.

Penulis : SARMAN SHD

Editor : mediaekspres.id

Comment