Dialog GMNI Mamuju, Dorong Nama Pelabuhan Simboro Menjadi Pelabuhan Kurri-Kurri

Mamuju,- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamuju mendorong nama Pelabuhan Simboro Mamuju menjadi Pelabuhan Kurri-Kurri.

Hal itu dilakukan karena Kurri-kurri adalah salah satu kerajaan yang ada di Kabupaten Mamuju.

Oleh karena itu, untuk mengabadikan nama Kurri-Kurri, agar dapat diusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan Pelabuhan Simboro menjadi Pelabuhan Kurri-Kurri.

“Hadir ditengah masyarakat termasuk penelitian tentang Kurri-kurri ini. Kami ini pemerintah mendorong pemuda untuk mengkaji itu,” ujar kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin di Mamuju, Minggu, (28/07/2024).

Lanjut ia mengatakan, Pemerintah juga bisa menganggarkan agar di teliti, untuk menjadi salah satu kajian yang bisa menjadi kemajuan daerah. Dan itu bisa menjadi pembelajaran di sekolah SD, SMP dan SMA.

Terkait perubahan nama Pelabuhan Simboro menjadi Pelabuhan Kurri-Kurri, Safaruddin bilang, ini salah satu dinamika yang menjadi harapan GMNI Mamuju.

“Itu adanya keinginan untuk menetapkan perubahan nama pelabuhan Simboro menjadi pelabuhan Kurri-Kurri, itu suatu pendapat. Jadi saya mendorong itu, itu pendapatnya adik-adik,” imbuhnya

Menurutnya, ditetapkan atau tidak ditetapkan itu menjadi sebuah diskusi dan bukan merupakan keharusan.

“Mendukung GMNI untuk mendorong itu. Jadi itu secara pribadi bukan secara organisasi,” jelasnya

 

Baca Juga : Ekspedisi Alam Raya Batu Ukir, Jejak Peradaban Sampaga

 

Dialog kebudayaan itu, dalam momentum hari jadi Mamuju yang ke-484 tahun dengan Tema: “Menjejaki Kurri-Kurri Serta Pentingnya Materi Muatan Lokal”

Ketua GMNI Mamuju, Adam mengatakan, mahasiswa mempunyai peran penting untuk tetap melestarikan sejarah lokal untuk menjadi spirit bagi generasi muda.

Menurutnya, ada yang mulai pudar dikalangan pemuda dan mahasiswa yaitu, soal diskusi Sejarah lokal. Hal itu harus dihidupkan kembali karena sangat efektif dalam membentuk kesadaran bagi generasi pelanjut dan masyarakat secara umum.

“Karena sejarah di lingkungan sekitar, akan menumbuhkan rasa bangga dan cinta akan budaya masa lalu di suatu daerah.” ujarnya

Lanjut Adam bilang, menggali Sejarah Kurri-Kurri akan membantu memahami akar budaya dan identitas manusia.

Sejarah membuka jendela ke masa lalu para nenek moyang, menjelaskan tradisi, bahasa, dan norma yang membentuk.

“Tanpa pemahaman sejarah, kita mungkin kehilangan perspektif penting tentang siapa kita,” imbuh Adam

Dengan mempelajari sejarah, generasi muda dapat memahami tren dan pola yang terjadi di masa lalu dan memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan. Pemahaman ini penting untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan dan peluang di masa depan. (*)

Comment