GMNI Ancam DKPPkan Anggota Bawaslu Sulbar

MAMUJU,MEDIAEKSPRES,id – Tahapan Pemilu Serentak terus berlangsung. Meskipun beberapa bulan terakhir mencuat isu bahwa pemilu serentak 2024, terancam tertunda. Namun tahapan penyelenggaraan Pemilu tak pernah terhenti.

Namun dalam kajian dan temuan DPD GMNI Sulbar, menganggap bahwa Bawaslu Sulbar, menunjukkan kurangnya kerja-kerja Bawaslu Sul-Bar dan tengah mengkaji terkait Perbawaslu No 15 Tahun 2020, mengenai pelanggaran kinerja.

“Bawaslu Sulbar ini, formasinya 5 orang dengan berbeda divisi, tapi ada kesan tidak adanya kolektif kolegial didalamnya. Sehingganya kami menduga adanya pelanggaran ringan, oleh salah satu komisioner bawaslu Sulbar, sebagaimana tertuang dalam Perbawaslu Nomor 15 tahun 2020, pada pasal 34,” cetus Ketua DPD GmnI Sulbar, Baharuddin Bayu kepada mediaeksrpes.id di Mamuju, pada Sabtu, (08/04/2023)

Ketua GMNI Sulbar ini, juga mengatakan bahwa terkait malasnya salah satu komisioner Bawaslu Sulbar tersebut, selain adalah masukan-masukan dari para kader di tingkat Kabupaten dan Cabang GMNI itu sendiri.

“Sebagai Organisasi yang memang kami mempunyai cabang di setiap kabupaten di Sul-bar, kami tentu mempunyai masukan-masukan informasi dari berbagai cabang. Dengan demikian, kami menduga bahwa salah satu komisioner bawaslu Sulbar, lebih sibuk di daerahnya, dari pada berkantor di Bawaslu Sulbar,” Kritik Bayu melalui pesan singkatnya

Saat ditanya soal siapa komisioner tersebut?, katanya dirinya masih mendalami beberapa kasusnya, sehingga dirinya belum bisa mengumumkan ke publik sebelum kajian analisanya usai.

Namun mengenai kasus tersebut ia berencana pihak GMNI akan membawa ke temuannya itu ke DKPP.

“Saya belum bisa menyebut namanya, yang jelas komisioner tersebut hampir tidak pernah berkantor, sementara dalam kajian kami, terkait kasus tersebut, setiap komisioner wajib mengikuti rapat plano mingguan, guna mewujudkan komisioner yang Kolektif-Kolegial, beberapa hari ini juga pengurus DPD GMNI Sulbar tengah mendalami kasus ini, apakah memenuhi syarat sebagai kategori kode etik di DKPP atau tidak,” urai Bayu, seorang pemuda yang hampir setiap saat berpakaian merah tersebut.

Aktivis GMNI Sulbar tersebut menduga, bahwa salah seorang komisioner bawaslu sulbar ini, terduga-diindikasikan lebih sibuk urusi kepentingan politik sanak keluarganya di pemilu serentak 2024 mendatang.

“Selain itu kami juga mempunyai dugaan, bahwa salah satu komisioner tersebut, lebih sibuk di daerahnya, yang menurut informasi yang masih kami kaji, bahwa komisioner tersebut memiliki sanak keluarga yang juga kemungkinannya akan ikut berkompotisi dalam pemilu serentak 2024 mendatang. Sehingga si komisioner ini mungkin saja sibuk urus hal tersebut,” Tutup Baharuddin Bayu.

Penulis : Chandraqa

Editor : mediaekspres.id

 

Comment