Rp9’5 Miliar Anggaran BKKBN Sulbar Pencegahan Penanganan Stunting

MAMUJU,MEDIAEKSPRES,id – Angka stunting di Sulawesi Barat (Sulbar) masih menduduki angka tertinggi di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pravelensi stunting di Sulbar tahun 2022 berada di angka 35,00 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar, berharap angka Stunting di Sulbar mengalami penurunan.

Tahun 2023 Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin, mengatakan pihaknya mengelola dana 9,5 Miliar untuk pencegahan penanganan penurunan angka stunting di Sulbar.

Angaran tersebut akan digunakan untuk falidasi data.

“Juga untuk melatih tim pendamping keluarga. Yang akan dilatih sebanyak 2800 tim keluarga. Termasuk monitoring dan evaluasi,” ujar Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin, kepada mediaekspres.id di Mamuju, (19/03/2023).

Baca Juga : Dinkes Sulbar Tak Milik Alokasi Anggaran Untuk Penanganan Pencegahan Stunting 

Baca Juga : Anda Perokok? Setiap Anda Penyumbang Dana ke Kas Daerah 

 

Selain itu, Nuryamin juga menjabarkan terkait trobosan baru yang dilakukan yaitu, penerapan Elsimil (Elektronik Siap Nikah & Hamil). Elsimil tersebut, sebuah inovasi dari BKKBN untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita.

“Berapa jumlah ibu hami dan calon pengantin. jadi nanti itu by sistem. Jadi bisa terbaca sampai tingkat nasional. Kita ini bagian data beresiko melalui mencegah Stunting. Dengan salah satu cara menggunakan alat kontrasepsi, karena kalau banyak anaknya Stuntingki anak-anak,” Ujar Nuryamin

Lanjut Nuryamin menjelaskan, pihaknya juga membentuk Tim pendamping keluarga. Tim pendamping keluarga yang dibentuk itu, paling sedikit tiga orang dalam setiap desa. Dan akan mendatangi desa dan kelurahan untuk berkoordinasi.

“Jadi di desa yang utama. Tim pendamping itu nanti akan mendapat pengarahan dari pemerintah desa dan kelurahan. Karena lokusnya di desa. Juga ada perangkat pendamping keluarga, PKH, penyuluh KB penyuluh agama, Babinkantibmas dan semua itu pak desa yang atur. Jadi di desa yang utama'” terangnya

Masih Nuryamin, pihkanya juga telah berkerja sama dengan Polri dan telah melakukan penandatanganan MOU melalui Deputi operasi untuk keterlibatan Babinkantibmas dalam pencegahan penanganan stunting di Sulbar.

Penulis : Iksan
Editor : mediaekspres.id

Qouts:

“Hari esok yang indah dimulai dari sekarang. Kualitas sumber daya manusia dimulai dari asupan gizi di rumah. Mari penuhi asupan gizi anak agar terhindar dari stunting,”

Tonton Video : Sampah Menggunung di RSUD Hajjah Andi Depu Polman 

Comment