BBM Subsidi Naik ‘Momennya Tidak Tepat’

MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dinilai tidak tepat. Hal ini, karena dilakukan pada saat kondisi masyarakat yang sedang menghadapi proses pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.

Demikian disampaikan salah satu putra daerah Sulawesi Barat (Sulbar) Ahmad Fauzi Arif Lopa.

Menurut Ahmad Fauzi, seharusnya sebelum menaikkan harga BBM, pemerintah menyimak dulu kondisi masyarakat saat ini. Sehingga kebijakan yang diambil tidak begitu memberatkan masyarakat, dengan menaikkan harga BBM sekitar 30 persen.

“Ini pendapat pribadi. Keputusan pemerintah tentu kita sayangkan karena seharusnya menyimak dulu keadaan yang ada di masyarakat,” ungkap Ahmad Fauzi yang tak lain adalah Sekwil DPW PPP Sulbar.

Ahmad Fauzi menyampaikan, apabila kebijakan menaikkan harga BBM wajib dilakukan, maka mestinya tidak langsung menaikkan sampai 30 persen. Kata dia, itu bisa dilakukan secara bertahap.

“Kan bisa juga di cicil, 10 persen dulu kenaikannya, terus triwulan kedepan 10 persen lagi,” ujarnya.

Baca juga

Sekwil DPW PPP Sulbar Klarifikasi Konflik Internal Partai

Selain itu, ia juga menyinggung soal semangat perayaan hari kemerdekaan yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan menaikkan harga BBM.

“Semangat perayaan hari kemerdekaan ‘Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat’. Terasa kontraproduktif dengan kondisi masyarakat dengan kenaikan BBM,” pungkasnya.

Reporter: Irwan            

Editor : Mediaekspres.id

Comment