LUWU UTARA,MEDIAEKSPRES,id – Koordinator Tim Covid Ns. Masita Bicara blak-blakang saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Kantor DPRD Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Jum’at, 25 Maret 2022.
RDP di gelar imbas dari kepala Puskesmas Sukamaju Tola, SKM ngamuk dan tak terima karena Tim Koordinator Covid, Ns. Masita menyampaikan masalah-masalah terkait Vaksinasi C-19 dan apa yang menjadi masukan anggota Timnya serta mekanisme insentif covid anggotanya dan SK Vaksinator Covid saat rapat bersama bawaahannya di Puskesmas Sukamaju beberapa waktu lalu.
“Saya ini menerima masukan dari teman-teman. Apa yang saya terima itu saya tampung dan saya analisa. Saya tidak begitu spontan langsung mengambil keputusan. Karena saya koordinator tim Covid saya harus bersikap, agar bagai mana tim saya tetap solid,” kata Ns. Masita saat RDP dengan anggota DPRD Luwu Utara, yang dipimpin oleh ketua Komisi I, Amir Mahmud, pada Jum’at, (25/03/3022)
Berita Terkait :
Lanjut Masita menyampaikan, selaku koord. Tim Covid di Puskesmas Sukamaju, ia lebih mengutamakan tim agar tetap solid. Agar apa yang menjadi tugasnya dalam menjalankan vaksinasi itu terealisasi dengan baik.
Selain itu, dalam kerja tim, selaku koordinator Tim Covid, ia tegas menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga target vaksinasi puskesmas Sukamaju dapat tercapai.
“Dan itu terbukti di ahir tahun 2021 capain vaksinasi covid di Puskesmas Sukamaju mencapai 91 persen. Dan saya tenangkan teman-teman tim vaksin jangan ada yang melenceng dari SOP. Jangan sampai ada kejadian bahwa ada kartu vaksinnya keluar masyarakat, tapi belum di vaksin. Itu sangat-sangat saya jaga. Jangan ada kejadian seperti itu,” ujarnya di hadapan anggota DPRD dan SKPD yang hadir RDP itu.
Masih Ns. Masita menyampaikan, dalam bertugas selaku Koordinator Tim Covid, ia membagi timnya sesuai keahliannya masing-masing. Masukan dari pimpinannya tentu ia butuhkan, namun untuk menginterfensi, agar dapat dibicarakan secara baik-baik.
“Tolonglah pak berikan saya kepercayaan, untuk memenej ini. Saya terima masukan, jangan menginterfensi saya. Saya terbuka, silahkan di komplain jika saya mengeluarkan ke bijakan-kebijakan. Karena kebijakan itu saya ambil dari keinginan teman-teman yang saya keluarkan. Silahkan di komplain,” jelasnya
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukamaju, Tola, SKM menjelaskan bahwa dirinya marah kepada bawahannya
bukan karena mempertanyakan insentif covid-19. Hal itu menurutnya tidak ada persoalan. Mengenai insentif petugas Covid tahun 2022, Ia belum keluarkan mulai Januari hingga sekarang, karena khawatir keluar perpanjangan.
“Jadi bukan saya marah karena insentif covid-19 dipertanyakan. Tapi saya marah karena saya sudah tidak dianggap lagi pak. Saya dianggap baperan pak. Etika seorang bawahan terhadap pimpinan,” ujar Tola, SKM saat rapat berlangsung.
Lanjut Tola, dirinya tidak tau persis penyebab dia dimusuhi oleh stafnya. Namun ia beranggapan karena faktor adanya tiga tugas tambahan yang ia berikan dan kemudian dikurangi satu untuk diberikan kepada staf lainnya.
“Setelah saya fikir-fikir mungkin karena ada tugas tambahan yang saya berikan tahun lalu sebanyak 3 tugas tambahan. Ahirnya saya anggap terlalu banyak tugas. Karena tugasnya tiga, maka saya kurangi satu. Karena masih banyak teman-teman yang lain yang bisa menjalankan. Mungkin itu yang menyebabkan saya di benci,” ujarnya.
Reporter : Iksan
Editor : mediaekspres.id
“Sabar sesaat ketika sedang marah akan menyelamatkanmu dari ribuan penyesalan.”
Ali bin Abi Thalib
Comment