MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Pemerintah tahun ini resmi melarang mudik lebaran. Hal itu guna memutus penyebaran virus korona. Beragam tanggapan pun muncul menyusul diberlakukannya aturan tersebut.
Sejumlah aktivis di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat juga ikut bersuara.
Ketua Basis Komkar Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Muh. Irfan Herianto menilai, larangan mudik merupakan kebijakan aneh dari pemerintah.
Apalagi, aturan tersebut lahir tanpa adanya sosialisasi kepada masyarakat.
“Harusnya disosialisasikan dulu lha,” kata Irfan, Jumat, 23 April 2021.
Selain itu, ia juga menyinggung program vaksinasi yang tengah digalakkan rezim Jokowi saat ini. Program itu dianggap tidak berguna jika pemerintah justru melarang masyarakat mudik.
“Apalagi kalau mau sampai didenda, menurut saya ini sudah kelewat batas. Hilangkan saja program vaksinasi,” terang Irfan.
Dirinya pun menyentil pesta pernikahan salah satu artis tanah air yang dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri.
Irfan menilai sikap pemimpin negara tersebut mencerminkan ketidakadilan antara masyarakat atas dan kalangan bawah.
Bukan hanya pesta pernikahan, Irfan juga mengungkap soal kampanye pada hajatan politik pilkada lalu.
“Kemarin waktu nikahan artis, terus kampanye saat pilkada, banyak orang berkerumun. Kenapa itu semua tidak dibubarkan?” herannya.
Senada itu, Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bambang (IPMB) Mamuju, Ferdy Hidayat menyebut, pelarangan mudik adalah praktik ketidakadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Ada sikap berbeda dari pemerintah terhadap masyarakat kelas bawah dan atas, contohnya saat pilkada dan acara besar yang melibatkan pejabat,” ungkap Ferdy.
Ia meminta pemerintah bisa konsisten dan lebih melihat sisi kemanusiaan, dalam membuat aturan.
Reporter: Harly
Editor : Mediaekspres.id
“Politik adalah cara merampok dunia. Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa.”
W.S. Rendra.
Comment