MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 5.923 unit.
Hal itu sesuai laporan kerusakan rumah sementara yang diterima BNPB pertanggal 26 Januari 2020.
Kerusakan rumah di Kabupaten Majene sebanyak 4.122, sementara di Kabupaten Mamuju sebanyak 1.701.
“Di Majene itu 4.122 namun yang sesuai by name by addres sebesar 423. By name by addres terdiri dari KK, NIK dan foto kordinat,” kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Rifai dalam keterangan persnya, Selasa (26/1/2020).
Jumlah tersebut, sambung Rifai, masih berakumulasi antara rusak ringan, sedang dan rusak berat. Pihaknya akan memverifikasi jumlah itu sambil menunggu data selanjutnya.
“Ini (data sementara) dimasak dulu sambil menunggu data selanjutnya, nantinya akan diberikan secara nontunai dan harus menggunakan nomor rekening baru,” jelasnya.
Ia menyampaikan, proses administrasi diupayakan dibahas di Kementerian Keuangan pada bulan Februari. Selanjutnya, data yang sudah dianggap lengkap dan memenuhi persyaratan akan diberikan secara nontunai.
Adapun, pemulihan pascagempa ditarget pada Juni 2021. Dan Juli 2021, diharapkan tidak ada lagi pengungsi sesuai arahan Presiden Jokowi.
Dia pun berharap, warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang bisa segera menerima dana stimulan.
“Yang rumahnya rusak ringan dan sedang yang saya sampaikan catatan kami hampir 80 persen diharapkan meninggalkan tempat pengungsian dan kepada mereka diberikan dana stimulan,”sebut Rifai.
Data sementara kerusakan dan kerugain itu akan dilaporkan kepada Gubernur Sulbar. Data susulan akan diproses dengan tahap yang sama sesuai data sebelumnya, dan dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Data yang masuk lebih awal sesuai persyaratan akan diproses dan ditindaklanjuti. Dengan demikian, akan mempercepat pemulihan pasca gempa.
Selain kerusakan rumah, BNPB juga merilis jumlah kerugian dan kerusakan akibat gempa ditaksir mencapai Rp 829,1 miliar.
Jika dibagi, kerugian sementara di Kabupaten Majene mencapai Rp. 449,8 miliar, terdiri dari kerusakan permukiman sebesar Rp365,3 miliar, infrastruktur sebesar Rp .235 juta, sosial sebesar Rp.76,9 miliar, ekonomi sebesar Rp5,13 miliar, lintas sektor sebesar Rp2,1 miliar.
Kabupaten Mamuju total kerugian ditaksir sebesar Rp. 379, 3 miliar, terdiri dari kerugian permukiman sebesar Rp 270,1 miliar, infrastruktur sebesar Rp1,3 miliar, social sebesar Rp17,4 miliar, ekonomi sebesar Rp50,4 miliar, lintas sektor sebesar Rp Rp39,9 miliar.
Sementara korban meninggal sebanyak 105 jiwa, terdampak dan mengungsi sebanyak 89.524 jiwa, korban luka-luka sebanyak 3.369 jiwa. (***)
Editor: Mediaekspres.id
Comment