Pameran Rupa Pia, Bibit Generasi Sulbar sejak Dini

Matahari pagi hendak tergelincir. Tidak ada mendung seperti di hari-hari sebelumnya yang dikhawatirkan akan mendatangkan hujan. Kali ini udara cukup cerah. Secerah semangat anak-anak yang akan mengikuti lomba mewarnai di Bura’pia.

POLMAN, MEDIAEKSPRES.id – Tampak puluhan siswa-siswi taman kanak-kanak yang didampingi guru dan orang tua telah memenuhi ruang pameran. Masing-masing membawa meja mini dan panitia akan membagikan sekian gambar yang bisa dipilih untuk diwarnai. Lomba mewarnai ini dihendel langsung oleh Irfan, perupa asal Kolehalang, Ulumanda yang juga akademisi seni rupa dari Fakultas Seni dan Desain UNM.

Lomba mewarnai ini diadakan untuk melatih kreativitas anak dalam mengidentifikasi salah satu elemen paling dasar dari seni lukis yakni warna, sehingga dengan hal tersebut anak-anak bisa membayangkan objek dari gambar yang notabene ada dalam kehidupan sehari-hari untuk mereka bubuhkan tinta krayon sesuai dengan wawasan mereka akan gambar tersebut.

Juga, melihat ketelatenan tangan anak-anak dalam mewarnai dengan cara yang rapi sesuai dengan estimasi waktu yang telah disepakati. Hasil dari lomba tersebut tentu akan bisa dilihat skill dan kemampuan anak yang diharapkan terus dikawal dan dikembangkan demi perkembangan seni rupa di Sulbar di tahun-tahun yang akan datang.

Selepas lomba mewarnai, sore sampai malamnya  dilanjutkan lagi dengan pertunjukan-pertunjukan sebagai hiburan bagi para pengunjung pameran. Dari kalangan mahasiswa, guru, aktivis lingkungan, dan masyarakat setempat telah berdatangan mengunjungi pameran.

Baca juga:

Gelar Pameran Pertama, Bura’pia: Hadirkan Karya Perupa dari Tiga Provinsi

Pada hari kedua atau yang terakhir ini, ada dua komunitas yang telah terjadwal dalam pertunjukan. Pertama adalah One Do, salah satu komunitas seni yang masih terus eksis dengan ciri khas perpaduan musik tradisional dan modern, yang jam terbangnya sudah lintas negara memperkanalkan musik Mandar.

Selanjutnya adalah Uwake’, komunitas yang kiprahnya juga sudah cukup lama dalam peta kesenian di Sulbar — yang merangkum sekian bidang — utamanya seni rupa dan musik.

Karya rupa anak-anak Uwake’ telah  beberapa kali meraih penghargaan nasional. Uwake’ juga yang menjadi penggagas utama Festival Sungai Mandar, yang diadakan setiap tahun di Polman.

Pameran Rupa Pia ini, menjadi ajang pertemuan bagi para pegiat seni yang telah lama tak berkegiatan karena pandemi, tetapi bisa kembali bersilaturrahmi lagi meski dengan kondisi yang tetap hati-hati, yakni tetap mematahi protokoler kesehatan sebagaimana yang telah dianjurkan.

Penulis: Firdha Mutmainnah/Irwan Syamsir

“Dari kebudayaan bisa saja kita berbeda, dari agama dan warna kulit bisa juga berbeda.Seharusnya perbedaan ini tak membuat jadi berbeda. Kenyataan sudah membuktikan soal kita sama.”

Iwan Fals

Comment