MAMASA, MEDIAEKSPRES.id – Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) PKM Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Dewi Permadi, membenarkan adanya delapan bayi meninggal di PKM Mehalaan, dalam kurung waktu tiga bulan terakhir.
Dewi Permadi mengatakan, kasus pertama yang meninggal bayinya mengalami penyakit kongenital (Kelainan bawaan) atau Atresia Ani (Salah satu jenih cacat atau kelainan sejak lahir). Bayi tersebut juga sempat dirujuk di Rumah Sakit Polewali Mandar (Polman).
Kemudian kasus kedua, kata Dewi Permadi, pihaknya sudah menyarankan kepada keluarga bayi untuk dirujuk, namun keluarganya tetak ngotot untuk tidak dirujuk.
“Terus bayi yang ke dua kembar tapi dia umur 6 bulan kehamilan, pada saat itu ambulance sudah ada di depan sambil menunjuk halaman PKM dan sudah dijelaskan keadaannya seperti ini tapi keluarganya menolak dan mengatakan tidak usah di rujuk,” terang Dewi Permadi saat ditemui di kantornya, Kamis (02/07/20).
Lebih lanjut ia mengatakan, bayi yang pertama berat badannya 960 gram dan bayi kedua 760 gram. Bayi kedua menurut Dewi Permadi, masih sempat lahir dan ada pergerakan tetapi tidak menangis.
“Sebelum kami tangani kami sampaikan ke pihak keluarga untuk dirujuk tapi keluarga tetap ngotot untuk tidak dirujuk, tidak mungkin kami paksakan pak kalu pihak keluarga menolak untuk di rujuk,” jelasnya.
Sementara kasus ketiga umur bayinya sudah lewat bulan dan meninggal dirumahnya setelah beberapa hari.
“Waktu itu kondisinya sudah bagus, 5 hari kemudian dirumahnya saya dipanggil karena sekitar jam 3 keluhannya bayi sudah tidak menetek dan lemah, pas kita mau tindaki bidan desanya datang dan mengatakan ‘ibu liat maki dulu karena kayaknya sudah tidak ada itu anak-anak’ dalam artian sudah meninggal,” kata Dewi Permadi.
Comment