Harga Minyak Dunia Sudah Turun, Indonesia Kapan?

JAKARTA, MEDIAEKSPRES.id – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia seharusnya turun, mengingat harga minyak dunia saat ini anjlok. Hal itu diungkapkan Ketua Gerakan Ekonomi Mahasiswa Indonesia (GEMAI), Albar, Selasa (12/5).

Menurut Albar, Indonesia melalui Pertamina belum juga menurunkan BBM. Padahal, beberapa negara lain sudah melakukan kebijakan tersebut.

Ia pun menilai, pemerintahan tidak prorakyat, lantaran enggan membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan ekonomi akibat Covid-19.

“Pemerintah seperti tak berdaya mengendalikan harga BBM dan membiarkan manajemen Pertamina saat ini sangat lemah dan tidak profesional,” kata Albar.

Ia juga menyorot kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diniai tidak mampu mengendalikan PT Pertamina (Persero), terkait kebijakan harga BBM.

Kondisi terkini, lanjut Albar, seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mengatur harga BBM murah, khususnya solar, seiring dengan merosotnya harga minyak dunia.

“Ini untuk melindungi usaha masyarakat agar tidak hancur, tetapi itu tidak dilakukan Pertamina dan pemerintah terkesan apatis akan kondisi ini,” tambahnya.

Saat ini harga minyak mentah dunia turun drastis sejak bulan lalu. Harga minyak mentah Brent untuk kontrak Juni anjlok ke bawah US$20 per barel, begitu pun minyak West Texas Intermediate (WTI) US$12 per barel, bahkan sempat di bawah 0 dollar AS per barel.

Ketua GEMEI mengatakan, revaluasi harga BBM harus diprioritaskan untuk solar. Baik yang disubsidi maupun non-subsidi. Sebab, bahan bakar ini digunakan secara luas oleh sektor industri, transportasi, perikanan, pariwisata, pembangkit listrik, dan UMKM.

“Jadi, apabila harga solar murah, dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian,” terangnya.

Albar mengaku sempat berdiskusi dengan mantan anggota Komisi V DPR RI, Bambang soal harga minyak Indonesia.

Dalam diskusi itu, eks anggota komisi V menyinggung kebijakan Pertamina yang menerapkan sistem cashback, untuk pembelian Pertamax Series.

Aturan tersebut dinilai tidak produktif dan terkesan membohongi publik.

“BBM Pertamax lebih ditujukan untuk orang mampu, buat apa diskon? Masyarakat saat ini butuh harga BBM yang transparan dan berdampak luas bagi ekonomi, yakni harga solar yang murah,” ucap Albar mengutip kritikan Bambang.

Berdasarkan data yang dipegang GEMEI, Malaysia jadi negara paling agresif menyesuaikan harga solar dan menjadi yang terendah di ASEAN, yakni 0,32 dolar AS per liter per 27 April 2020.

Sedangkan Indonesia masih mempertahankan harga 0,67 dolar AS per liter sejak 2 Maret sampai sekarang.

Untuk itu, pihaknya berharap Presiden Joko Widodo turun tangan memperingatkan para menterinya dan Pertamina, agar tidak terjebak dalam permainan spekulan atau kartel minyak.

Reporter: Firdha Mutmainnah

Editor : Mediaekspres.id

Quotes of the day “Kepedulian terhadap kehidupan manusia dan kebahagiaan, dan bukan kehancuran mereka adalah hal pertama dan satu-satunya objek pemerintahan yang baik.”

Thomas Jefferson

Comment