MAMUJU, MEDIAEKSPRES.id – Informasi pemotongan gaji sertifikasi guru terkhusus tenaga pendidik SMP di Kabupaten Mamuju dibantah oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju, Hj. Murniani menjelaskan bahwa tidak benar adanya pemotongan, tetapi yang benar kata dia, ada satu bulan tunjangan sertifikasi sebahagian dari mereka yang belum dibayarkan karena anggaran dari pusat tidak mencukupi untuk dilakukan pembayaran secara keseluruhan.
“Perlu dipahami bahwa tunjangan mereka itu bervariasi, sesuai dengan gajinya karena itu tunjangan satu kali gaji, kalau ia 3 Juta, berati dalam pertriwulan berarti 9 juta,” kata Murniani melalui via telepon selulernya, Kamis (16/04/20). Dialnsir dari kabarsulbar.com
”Iya betul, ada yang sudah terbayarkan selama tiga bulan, ada sebahagian yang baru dua bulan karena kami membayar sesuai dengan porsi dana yang ada, dan kalau ada yang terbayarkan tiga bulan berarti itulah dana yang mencukupi,” ungkap Murniani.
Murniani mengatakan, kenapa tidak dilakukan secara keseluruhan, karena jika anggaran tersebut dikembalikan, maka tentu akan menjadi pertanyaan kenapa justru tidak dibayarkan dengan anggaran yang sudah ada kepada yang bersangkutan, sementara sudah ada anggaran.
Sementara untuk sejumlah tenaga pendidik yang belum terbayarkan, pihaknya mengaku bahwa beberapa Minggu lalu sudah melakukan upaya melalui Vicon ke Pusat lewat kemendikbud mempertanyakan kapan dibayarkan dari sebahagian yang belum terbayar haknya.
”Beberapa Minggu lalu, kami sudah sampaikan hal ini ke pusat dalam hal ini Kemendikbud melalui Vicon, dan pada saat itu kami dijanjikan akan di komunikasi pada yang menangani persoalan anggaran tersebut,” ujar Murniani.
”Jadi sekali lagi kami membantah ada kabar yang menyebutkan ada pemotongan, itu tidak ada sama sekali, tolong dibedakan mana yang disebut pemotongan dan belum dibayarkan,” tegasnya.
Murniani menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah punya upaya untuk menyampaikan hal ini langsung ke pusat, bahkan pada bulan Februari kemarin, dan sekarang perkembangannya bahwa sejumlah nama yang belum terbayarkan itu sudah ada dari pusat, tinggal kami akan proses bayarkan ketika anggarannya juga sudah siap.
“Selain itu perlu diketahui bahwa anggaran tersebut itu tidak masuk ke rekening Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, jadi bagaimana caranya kami mau potong.” simpul Murniani. (Adv)




Comment